S1: 11

915 68 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 11
~~~~~~~~~~~

Ian sudah kembali dan membangunkan Kris pelan-pelan. Aeron yang melihat Kris bangun dan melahap roti titipannya langsung keluar untuk menghirup udara segar. Jam istirahat kedua masih berlangsung, perut Aeron terasa kosong tetapi dia malas untuk makan. Kedua matanya melihat teman-teman sekelasnya yang heboh mendukung teman angkatan mereka melawan angkatan atas.

Aeron berdiri di pojok koridor sambil menatap pertandingan futsal yang sejak tadi sudah berlangsung. Pandangannya tertuju pada Xavear yang sudah tak asing lagi baginya. Kakak kelasnya itu memakai kaos hitam polos dengan celana olahraga dari sekolah. Keringat membasahi dahi hingga leher Xavear. Badan atletis itu panas di bawah terik matahari, tapi semangat yang terpancar dari wajah Xavear membuat Aeron menghabiskan waktu beberapa menit untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Alangkah terkejutnya saat Xavear berhasil mencetak goal.

"GOLLL!!!!" Teriak semua orang.

Kehebohan kembali terjadi, tetapi sebelah Aeron dan deretannya tidak memberikan reaksi senang, tentu karena angkatan mereka kalah dengan angkatan Xavear. Aeron masih diam dan terus menatap wajah Xavear yang semakin cerah karena kemenangannya. Pancaran hangat itu mampu menyihir kedua mata Aeron untuk menatap leher Xavear yang terlihat menggoda. Tanpa sengaja indra dan insting Aeron bereaksi karena leher seorang Xavear. Aroma dari darah Xavear perlahan terendus oleh indra penciuman Aeron.

Aroma yang terasa cukup berbeda, bahkan ada kehangatan saat aroma darah Xavear setelah masuk ke dalam hidung Aeron. Kedua mata Xavear menatap lantai dua sambil menyorakkan kemenangannya di depan hadapan angkatan bawahnya. Dia bangga atas kemenangannya yang sekaligus mengangkat derajat angkatannya. Bola matanya terus bergerak menatap satu per satu penonton hingga berhenti pada sosok Aeron yang juga tengah menatapnya.

Sadar akan hal itu Aeron langsung melepas pandangannya dari Xavear lalu pergi menuju perpustakaan sekolah mereka. Walau hanya beradu tatap sebentar, Xavear merasa semakin senang atas kemenangannya.

"Nanti malem kita rayain gak nih?!" Seru teman sepertandingan Xavear.

Xavear menatap teman-temannya lalu menolak, "Gue udah ada janji."

Di perpustakaan sekolah, Aeron menghabiskan waktunya di sana hingga bel masuk berbunyi. Dia membaca buku-buku sejarah dunia sambil mendengarkan musik. Pikirannya masih tertuju pada leher Xavear yang membuatnya tergoda, tapi setelah sadar dengan apa yang dia pikirkan, Aeron langsung menampar pipinya sendiri agar bayangan Xavear dari pikirannya segera pergi. Semoga setelah membalas budi dengan makan malam bersama nanti, Aeron sudah bisa lepas dari Xavear. Ya, semoga saja.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang