Don't forget to click vote and comment!
...
Siang berganti malam. Kejadian penyerangan Vicloan ke pesta ulang tahun Vogar bagai mimpi buruk yang harus dilupakan. Namun, tidak semudah itu untuk melupakannya karena dampak yang timbul sangat besar sampai memutarbalikkan kehidupan Aeron kedepannya. Makan malam yang hanya dihadiri keluarga besar Dezastra mungkin akan membahas rencana, strategi, dan hal-hal lainnya yang menyangkut masa depan Aeron.Rasanya Aeron ingin kembali ke kamar karena takut mendengar keputusan dari keluarga besar itu, khususnya Vogar dan Revan. Pasti akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan oleh Aeron. Namun, mau bagaimana lagi takdir sudah berjalan sejak dirinya belum lahir ke dunia ini. Aeron harus sadar kalau dia tak bisa menghindar. Ingin melupakan kejadian kemarin malam dan hanya menganggapnya mimpi buruk? Tidak bisa. Kini, baik Vicloan dan manusia, mereka sudah tau tentang keberadaan Aeron di Dezastra yang dicurigai sebagai Origin. Ras yang sudah mengetahui kebenaran itu adalah keluarga Xavear. Perlukah Aeron mengkhawatirkan hal itu?
"Aeron. Jangan melamun dan makanlah," Ucap Revan membuyarkan lamunan Aeron.
Sejak tadi pria itu terus mengamati Aeron yang hanya mengaduk-aduk nasi di atas piring dengan tatapan kosong. Sesekali Revan khawatir, tapi dia tidak bisa memaksakan Aeron untuk bercerita dulu karena keadaannya. Aeron hanya ingin istirahat, tapi pembahasan malam itu sungguh merusak keinginannya.
"Kamu lari dan bersembunyi di mana selama berada di hutan pinus?" Tanya Vogar disela-sela makan malam itu.
Aeron menatap Vogar dan keluarganya yang lain. Mereka semua terus menatap Aeron dengan sorot mata yang khawatir, "Saya tidak tau tuan, saya hanya berlari."
"Kamu tidak sadar?" Tanya Vogar.
"Aeron sedang syok, dia tidak sadar saat melarikan diri," Jawab Revan mewakili Aeron.
"Saya bertanya pada Aeron, jangan memotong dulu Revan!" Titah Vogar menatap tajam Revan.
Bukannya menurut justru Revan membalas tatapan ayahnya. Dia tak mau mengalah bila ada seseorang yang membuat Aeron tertekan. Di sisi lain Ela dan Arge hanya diam karena tak berani menatap ayahnya.
"Saya tidak terima bila ayah menekan Aeron seperti itu," Ucap Revan tajam.
"Cukup. Saya baik-baik saja tuan," Ucap Aeron yang memilih untuk melerai perdebatan itu. Dia takut situasi itu akan semakin panas dan sulit untuk diselesaikan, "Benar, saya tidak sadar karena kekuatan itu muncul dan mengendalikan saya tuan. Saya mohon maaf."
Kini Aeron sudah berdiri dan membungkukkan badannya di depan Vogar yang sudah meletakkan alat makannya. Situasi kian serius dan Arge bisa menebaknya dari tatapan Vogar. Memang dia tak punya kekuatan untuk membaca pikiran, tapi Ela sudah lebih dulu menatapnya dengan suara pikiran yang terdengar bergema. Ya, Ela menyiratkan bahwa percakapan ini akan panjang.
"Duduk!" Titah Revan tanpa menatap Aeron.
"Mohon maaf tuan. Saya lepas kendali di depan Vicloan dan sekarang-
"Duduk Aeron!!" Bentak Revan membuat lutut Aeron gemetaran. Mata merah itu sudah menatap Aeron yang ketakutan, "Duduk dan diam! Itu bukan salahmu!"
"Lalu, siapa yang bertanggung jawab sekarang?" Tanya Vogar membuat Revan menoleh dan menatapnya, "Kamu mau bertanggung jawab?"
"Itu bukan salah ayah!" Ucap Aeron tanpa sadar.
"Diam Aeron!" Ucap Revan sambil menarik lengan Aeron agar anak laki-laki itu bisa duduk.
Namun, Aeron tidak tinggal diam. Itu memang bukan salah Revan, melainkan dirinya yang keras kepala untuk melindungi keluarganya. Kekuatan sialan itu mengendalikan Aeron dan lepas begitu saja di depan Vicloan. Aeron membenci kekuatan itu dan dia menyalahkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...