S1: 65

363 20 13
                                    

CHAPTER 65~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 65
~~~~~~~~~~~~

Deru nafas Aeron mulai tak normal. Bola mata ungu itu pun juga turut hadir menangkap momen panas antara dirinya dengan Xavear. Aroma, suara, dan setiap sentuhan membuat tubuh Aeron sensitif. Terlebih lagi dengan gerakan Xavear yang terus-menerus menabrak dinding silit menuju titik manisnya. Rasanya perut Aeron dipenuhi rasa kenikmatan, meski rasa perih masih tersisa di tengah-tengah itu.

"Aghh.. Ahh..! Uhh.. Ah! Cepat.. Lebih cepat!"

"Shhh.. Mmnn.. Penismu keras lagi.. Haa.. Aeron.."

"Engghh.. Enhh.. Haa.. Ahh..! Haa..!"

Tangan Aeron terulur kebelakang untuk menggerayangi kepala Xavear, bahkan sesekali meremasnya gemas karena nikmat. Keringat yang mulai bercucuran di kening Xavear membuat lelaki setengah serigala itu semakin tertantang untuk memuaskan Aeron. Dia pun mulai mengocok penis Aeron yang bergelantungan sepi, sedangkan tangan kirinya menggerayangi dada Aeron di balik seragamnya. Xavear semakin menggila saat aroma darah manis dari Aeron mulai menguap keluar.

"Haa.. Bau ini.. Uhh.."

"Emm.. Yaa..! Di sana!.. Ahh .. Ah.."

"Lepas kemeja mu.. Ini sesak.."

Aeron bergeleng menolak dengan tangan kiri yang menahan lengan Xavear dan berkata, "Tidak.. Jangan. Teruskan saja tanpa itu."

"Aku .. Emm.. Mau menghisap dadamu.." Pinta Xavear memendam kepalanya di teluk tengkuk Aeron lalu menjilatinya.

"Haa ... Ha.. Ahh ..! Ahh .. Tidak.. Jangan.."

"Hmm? Kenapa? Kamu tidak suka?" Tanya Xavear seduktif.

Dia memelintir puting susu Aeron yang sebenarnya masih bengkak karena ulah Revan kemarin. Dia meringis sakit sekaligus nikmat. Aeron ketakutan bila seandainya Xavear melihat kondisi dadanya yang meninggalkan banyak bekas. Tanpa menimbulkan curiga, Aeron segera menarik wajah Xavear mendekat lalu menciumnya rakus. Mereka kembali terbuai satu sama lain sampai milik Xavear mulai berkedut dan siap melontarkan cairan putih bersamaan dengan milik Aeron.

"Uhh.. Aku keluar..! Ahh..!!"

"Enghh.. Haa.. Haa.. Uhh.."

"Shhh.. Aeron.. Mmnn .."

Ciuman lembut yang saling bertautan tanpa melepas hasrat. Aeron melepasnya lebih dulu karena dadanya sesak lalu mengecup rahang Xavear yang kokoh.

"Aku mau melanjutkannya lagi," Bisik Xavear lemas memeluk tubuh Aeron.

"Sudah cukup, kita masih di sekolah. Aku mendengar ada yang mendekat sejak tadi," Balas Aeron berusaha mengatur deru nafasnya.

"Pintu itu terkunci, tenang saja. Kenapa terburu-buru?" Tanya Xavear tersenyum lebar.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang