•••
CHAPTER 50
~~~~~~~~~~~~Xavear melahap makan paginya di rumah kediaman Jovan sambil menunggu ponselnya menyala. Sedari kemarin baterainya habis dan Xavear tak membawa charger, tapi untungnya Hanum mau meminjamkannya. Di balik penantian itu, Jovan tau kalau Xavear ingin menghubungi Aeron. Bagaimana pun juga Jovan tak punya nomer baru Aeron dan dia ikut menantikan ponsel itu menyala.
"Lo mau ke sekolah hari ini?" Tanya Jovan.
"Iya! Gue yakin Aeron juga pergi ke sekolah," Jawab Xavear tegas.
"Gue anterin," Ucap Jovan membuat Xavear menatapnya tajam.
"Dih, ngapain?! Gak usah. Gue bisa jalan sendiri," Ucap Xavear sinis.
Jovan meletakkan alat makannya dan menatap Xavear dengan lebih sinis, "Kalau begitu gue bisa mengurung lo di sini tanpa bosa bernafas sedikitpun."
"Hahaha! Lo pikir gue takut?!" Tanya Xavear menantang.
"Gua tau apa yang bisa bikin lo takut," Ucap Jovan sambil mengeluarkan ponselnya dari saku lalu menunjukkan wallpaper di layar ponsel itu, "Gimana? Lo takut?"
Mata Xavear bertemu dengan wajah tampan Aeron yang sedang merangkul Jovan yang tersenyum lebar. Mereka tampak dekat seperti sepasang kekasih. Kekasih? Xavear sempat tak percaya kalau Jovan adalah mantan Aeron, tapi setelah melihat itu kini dia percaya dan sangat cemburu.
"Lihat wajah lo itu! Hahaha! Jadi, gue anter lo ke sekolah biar gue bisa tau di mana Aeron. Ada yang harus gue bicarakan terkait Vicloan," Ucap Jovan tegas lalu mematikan layar ponselnya dan kembali menatap Xavear yang kesal, "Setelah urusan gue dan Aeron beres, langsung gue ganti wallpaper ponsel gue."
"Tepati omongan lo, bajingan!" Desis Xavear.
Jovan hanya tertawa dan kembali menyantap sarapannya. Mereka berdua menghabiskan makanan itu bersamaan dengan layar ponsel Xavear yang menyala. Dengan cepat Xavear membanting sendok dan berlari mendatangi ponselnya. Saat sudah menyala, tak lama notif pesan dari teman-temannya, bahkan keluarga langsung bermunculan. Saling bertubrukan dan berhenti pada notifikasi terakhir dari Aeron.
Aeronku
Lo gak ke sekolah hari ini?
Gue di pendopo tadi pagi
Kita ketemu di kantin bisa?
Pulang sekarang, abang dan keluarga lo nungguKedua matanya membulat lalu menyipit karena tersenyum. Rasa haru bercampur bahagia disadari oleh Jovan dan dengan seenaknya dia merampas ponsel Xavear untuk memastikan bahwa itu benar Aeron.
"Gue bagi nomernya," Ucap Jovan lalu menghafal nomer telepon Aeron dengan sekali lihat.
"Sialan!! Balikin!" Bentak Xavear hendak merampas ponselnya lagi.
"Ck! Dasar gak sabaran," Desis Jovan jengkel sambil mengembalikan ponsel Xavear.
Xavear menggerutu lalu segera mengirimkan pesan balasan untuk Aeron. Dia sangat senang saat mengetahui Aeron tidak berhenti sekolah karena paksaan keluarga Dezastra atas bentrokan beberapa hari yang lalu. Syukurlah Aeron bisa kembali sekolah dan keadaannya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...