S1: 78

241 17 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 78
~~~~~~~~~~~

Rambut yang sudah setengah kering dengan uap suhu panas tubuh dari gairah seksual membuat siang itu terlihat erotis. Dua tubuh pemuda saling berpadu keringat dan bergesekan satu sama lain sampai tak sadar tubuh bagian bawah Aeron hampir mati rasa. Pita suaranya pun mulai lecet, begitu juga dengan kedua mata yang sendu. Aeron terus mendesah, mengerang, dan melenguh sepanjang siang hari di bawah air terjun. Mereka melakukan itu lebih dari dua kali dan berlindung di balik rerimbunan pohon. Xavear tidak pernah lelah dengan feromon kuat yang menyebar sepanjangan aliran sungai. Sesekali Aeron meremas bahu Xavear dan menatap mata emas itu, lalu mencium bibirnya berkali-kali. Namun, gerakan pinggul Xavear tak pernah melambat sekali pun. Saat itu lah Aeron menyadari suatu hal.

"Ngh.. Ahnn.. Ahh..! Xavh.. Aku sudah mau keluar.." Ucap Aeron mempererat tangannya yang mengalung di leher Xavear.

"Ahh.. Aeron... Aku belum.." Balas Xavear mendongakkan kepalanya ke atas.

"Feromonmu.. Terlalu kuat.." Ucap Aeron menaruh kepalanya di atas batu sambil memejamkan mata.

Xavear tak lelah menubruk dinding dalam Aeron sambil terus mendesah dan berkata, "Rasanya aku ingin seperti ini terus."

"Enghh.. Ahh..! Ka- Kamu sedang rut?" Tanya Aeron menebak.

Dinding dan cincin lubang Aeron terasa semakin menjepit. Itu karena batang penis Xavear yang kian membesar untuk melepaskan muatannya. Aeron sadar dan dia turut andil dalam melepaskan aromanya. Ya, Aeron sudah lelah. Dia ingin Xavear menyelesaikan segera dan pergi makan.

"Mungkin."

"Cepat.. Aku sudah lapar.." Pinta Aeron.

"Emm.. Maafkan aku.." Ucap Xavear menenggelamkan wajahnya ke teluk leher Aeron lalu mengendusnya kuat-kuat.

"Ahh..! Ah! Enghh..!"

"Sedikit.. Ahh.. Lagi.."

Dorongan terus menerus hingga menyentuh titik sensitif di dalam tubuh Aeron. Pinggulnya kesemutan dan dadanya membusung ke depan dengan rahang terbuka lebar. Itu titik ternikmat yang pernah dirasakan oleh Aeron selama melakukan hubungan seks bersama Xavear. Dia merasa batang penis kekasihnya tengah berada di tahap maksimal, apakah benar Xavear sedang rut? Mungkin Aeron beruntung hari itu karena bisa menikmati kehebatan Xavear saat tahap kesuburannya. Mereka klimaks bersama, tapi sayangnya Aeron tak semangat karena sudah lelah.

"Aku mulai lapar juga," Ucap Xavear.

"Kamu benar.. masa rut itu berbahaya," Ucap Aeron memegangi pinggangnya yang kebas.

Xavear tersenyum lebar sambil menarik pinggang Aeron lembut dan berkata, "Maaf, itu mendadak sekali."

"Seharusnya kamu lebih tau kapan masa rut mu datang, jangan sampai itu muncul di saat aku tidak ada," Ucap Aeron memicingkan matanya.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang