Setelah memperkenalkan diri dan melewati dua mata pelajaran, akhirnya bel istirahat pun berbunyi.
" Azza " sapa gadis berambut pendek.
" Kita banyak ngobrol, tapi belum sempet kenalan " lanjutnya.
" Gue Reyn, Reyna Alaya " Azza pun menerima uluran tangan Reyn.
" Azza "
" Yora, Yoraya Azelika " ucap gadis yang terlihat sedikit tomboy itu memperkenalkan dirinya.
" Azza "
" Leana Shareen, panggil aja Ana " ucap gadis yang terlihat lebih anggun dan santai dari kedua temannya.
" Azza "
" Ayo, kantin yuk. Gue udah laper, kita lanjut pendekatannya di kantin aja " ucap Reyn.
" Lo pikir kita lagi mau pdkt? " tanya Yora yang dibalas cengiran oleh Reyn.
" Biar jadi bestie, kita " ujar Reyn.
" Besta, bestie, besta, bestie, norak tau gak lo? " ucap Yora sedikit menyindir Reyn yang memang selalu mengucapkan kata itu.
" Sensi mulu lo. Udah ah, ayo Za " Reyn menghiraukan Yora dan menggandeng lengan Azza untuk segera pergi ke kantin meninggalkan Yora dan Ana.
Selama mereka berempat berjalan menuju kantin, tak pernah sekalipun mereka melihat orang yang terlihat sedang mengabaikan keberadaan mereka. Semuanya menatap ke arah mereka dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda.
" Baru hari pertama lo sekolah, tapi udah terkenal aja " ucap Reyn.
Azza hanya tersenyum sambil menaikkan bahunya sebagai jawaban.
Setelah mereka berhasil mencari bangku yang kosong dan memesan makanan, kini mereka sedang duduk untuk menunggu pesanan mereka datang.
" Sorry, Za " ucap Reyn, membuat Azza kini menatapnya bertanya.
" Soal tadi, gue gak bermaksud buat nyinggung lo. Gue gak tau kalo lo- "
" Gak usah dibahas, gue juga santai kok. Lo gak perlu minta maaf lagi " ucap Azza memotong ucapan Reyn.
Tak lama dari itu pesanan mereka pun datang. Tanpa berlama-lama lagi mereka mulai memakan pesanan mereka.
" Za " panggil Reyn tiba-tiba.
" Hm? " Jawab Azza sambil tetap fokus pada makanannya dengan hanya menatap Reyn sekilas.
" Lo gak takut? " tanya Reyn menggantung, membuat Azza dan kedua temannya ikut menatap Reyn bertanya.
" Takut? " tanya Azza.
" Soal Jazzriel "
Azza terdiam sebentar, lalu menatap Reyn dan menggeleng.
" Kenapa gue harus takut? "
" Dia kan ditakutin banyak orang. Dia itu emosian, pemarah. Setiap ada orang yang berani ganggu kehidupan dia, bakal dia ganggu balik pake cara yang lo sendiri gak pernah bayangin " jelas Reyn.
Azza lalu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Reyn, Yora dan Ana saling bertatapan satu sama lain, tak menduga jika jawaban yang Azza ucapkan ternyata seberani itu.
" Gue gak bermaksud buat nakutin lo, tapi ini beneran kejadian tiga bulan yang lalu " ujar Reyn.
" Semua orang tau, kalo Kiara jadi satu-satunya cewek yang jadi anggota GARGLE " ucap Reyn, perkataannya itu seketika membuat Azza tertarik dan menyeramkan pendengarannya.