Cerita ini melanjutkan kilas balik dari chapter sebelumnya.
Menceritakan tentang pertemuan Zriel dan Ezza, juga cerita saat malam kejadian dua tahun lalu.
Tidak sadar kemana ia membawa kaki nya melangkah, kini Zriel berada di jalanan sepi, netranya menatap sekitar, ia sedang berpikir dimana ia kini berada.
Tepukan di bahu nya membuat ia terkejut.
" Sttt " orang itu memberikan gestur menyuruh Zriel untuk tidak berisik.
Awal nya Zriel bingung saat orang itu menatap dengan tatapan yang begitu tajam.
" Lo punya hp ga? " tanya orang itu setengah berbisik.
Zriel mengangguk bingung.
" Lo bawa? "
Zriel lagi-lagi mengangguk.
" Telpon polisi sekarang juga "
Zriel mengangguk untuk kesekian kalinya.
Setelah Zriel menekan tombol untuk memasukan nomor telpon darurat pihak kepolisian dan setelah sambungannya tersambung, dengan santai Zriel menarik baju orang itu yang sudah melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Zriel, lalu Zriel menyodorkan handphone nya pada orang itu yang kebingungan.
Orang itu berdecak saat melihat Zriel yang tengah menyerahkan handphone nya kepadanya, dengan tangan satu nya lagi yang masih menarik ujung baju nya, sedangkan Zriel ia justru malah menaikkan satu alisnya ikut bingung.
Bukannya menerima handphone milik Zriel, orang itu justru hanya menatap handphone Zriel sedikit lama, walaupun kini handphone Zriel sudah ada di tangan orang itu, tapi orang itu diam menatapi Zriel hingga sambungannya terputus.
" Gue minta lo telpon polisi buat ngelapor, kenapa lo malah berhentiin gue dan ngasih handphone lo ke gue? " tanya orang itu kesal.
" Gue gak lagi mau ngelapor? " bingung Zriel.
Orang itu menghembuskan nafasnya berat sambil mengangguk, " Gue pikir lo berdiri diem disitu sambil nengok kanan kiri buat nyari bantuan " ucap orang itu yang semakin membuat Zriel bingung.
Zriel melihat kanan kiri hanya untuk memastikan dimana dirinya kini berdiri, ia takut tersesat, bukan sedang meminta bantuan.
" Lo liat " ucap orang itu sambil menunjuk sesuatu yang jauh di sana.
Zriel menyipitkan matanya karna penerangan yang kurang dan langit malam yang gelap membuat ia susah untuk melihat apa yang terjadi di depan sana.
" Ini daerah rawan banget, banyak preman. Lo liat cewek itu lagi di godain, sebentar lagi mungkin bakal diperkosa kalo kita gak lapor polisi " jelas orang itu.