Seluruh murid, begitupun dengan para guru sudah mulai meninggalkan sekolah setelah bel pulang berbunyi beberapa menit yang lalu.
Dan Azza, gadis itu izin pada yang lainnya untuk pergi ke toilet sebentar. Sebenarnya bukan karna ia ingin buang aing kecil, hanya saja ia menghindari gosip yang mungkin akan kembali menyeret namanya dengan Ezza dan lagi ia tidak ingin berurusan dengan Sera.
" Za, coba lo cek ke toilet " ucap Jey yang kini tengah menunggu Azza bersama dengan Ezza, Rhaikal dan Selta di parkiran.
Zriel dan yang lainnya sudah meninggalkan sekolah lebih dulu, begitupun dengan teman-teman Azza.
Rhaikal mengangguk, " Gue ngeri dia ada apa-apa. Apalagi cewek lo itu demen banget ngusik Azza "
Ezza menatap Rhaikal tajam, " Gue tonjok juga lo lama-lama, Rhai "
" Ya, lo udah tau si Sera ngebet banget pengen jadi pacar lo. Bukannya dipacarin malah lo tolak, kembaran lo juga kan yang kena. Lagian Azza juga kenapa gak mau reveal kalo dia kembaran lo, sih " ujar Rhaikal yang tidak mengerti dengan pola pikir Azza.
" Gue tanya deh sama lo " Ezza mulai menyamankan tubuhnya yang tengah duduk di atas motor kebanggaannya.
" Kalo posisinya lo jadi gue, emang lo mau nerima dia jadi cewek lo? "
" Ya gak mau lah gue. Masih banyak cewek waras di bumi ini, ngapain harus menyiksa diri nerima cewek berbisa kaya dia " jelas Rhaikal.
" Nah, kan " tunjuk Ezza pada Rhaikal.
" Gak mau juga kan, anjing. Sama gue juga " ucap Ezza.
" Ya kalo gitu lo reveal dong, lo kembarannya Azza, biar Azza tenang sekolah disini " ucap Rhaikal yang sebenarnya gemas dengan si kembar.
" Malah pada ribut. Ini Azza belum muncul juga, gue takut dia pingsan di toilet. Lama bener " ucap Jey memotong obrolan kedua sahabatnya.
" Penting banget lo berdua ributin Sera sekarang? " tanya Selta yang juga sudah mulai kesal karna melihat kedua sahabatnya yang justru memperdebatkan Sera.
Ezza dan Rhaikal lantas menatap ke arah Selta bersamaan. Tapi, sedetik kemudian Ezza dan Rhaikal kembali berdebat
" Biar gue aja yang jemput Azza " ucap Selta pada akhirnya. Yang kemudian diangguki Jey, sedangkan Ezza dan Rhaikal masih mendebatkan soal obrolan tadi.
" Ya udah lo jemput Azza, nunggu Ezza kelar ribut sama Rhaikal keburu sekolah ditutup " ucap Jey.
Selta kemudian berjalan dengan kedua tangan menyilang di dada, meninggalkan ketiga sahabatnya dengan Jey yang menekan pangkal hidungnya pasrah dengan pertikaian dua sahabatnya yang tidak ada habisnya.
Menyadari akan kepergian Selta, Ezza dan Rhaikal tiba-tiba saja menghentikan perdebatan mereka soal Sera.
" Lah, mau kemana tuh bocah " tanya Rhaikal.
" Jemput Azza " jawab Jey singkat sambil bersandar pada motor besarnya.
" Jey, anjir. Kenapa lo biarin dia jemput Azza? Ini kalo nanti ada gosip baru soal kembaran gue- " ucap Ezza yang panik karna tidak mau jika Azza digosipkan sebagai perempuan gatal yang bisanya menempel pada anggota inti GARGLE.
Jey mengulurkan jarinya ke hadapan Ezza, " Menurut lo, apa setelah rencana Zriel hari ini dia bakal biarin Azza jadi bahan gosip gak bener besok di sekolah? " potong Jey.
Keduanya mengangguk pelan.
" Lagian, bukannya lebih bagus Selta yang jemput Azza dari pada lo, Za? Seengganya cewek lo gak bakal ngehajar Azza abis-abisan " timpal Rhaikal yang setuju dengan ucapan Jey.