Setelah mengatakan kalimat ' Victory is only ours ' dan pergi meninggalkan musuh di gudang terbengkalai dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Kini semua anggota GARGLE sudah berada di basecamp.
" Thank's, kak " ucap Calva.
Zriel tidak mempedulikan ucapan terimakasihnya. Ia lebih memilih melepaskan jaketnya dan menaruhnya di meja.
" Lo gapapa, Cal? " tanya Jian.
Calva menggeleng kuat, " Gue gapapa. Thank's, Ji. Thank's juga semua. Udah nolongin gue tadi " lanjut Calva pada semuanya.
" Santai " ucap Ravell.
" Lo bagian dari GARGLE. Pasti kita tolongin " ucap Helga.
" Walaupun bukan bagian dari GARGLE, kalo mereka butuh bantuan. Pasti kita bantu juga " ucap Javi.
" Lo kenapa bisa di kejar gitu, Cal? " tanya Revan.
" Balik dari rumah sakit, gue pisah kendaraan sama bokap. Mereka tiba-tiba ngejar gue. Gue sempet papasan sama Bang Javi, Bang Helga sama Bang Revan. Beruntungnya mereka gak sadar. Dari situ gue tau kalo gue pasti bakalan aman " jelas Calva
Semuanya mengangguk.
" Gue juga tadi sama si Selta lagi jalan otw rumah sakit buat nyusul mereka bertiga, gak sengaja liat gerombolan motor lewat depan gue pas lagi di lampu merah. Kita juga liat lo lagi dikejar mereka " jelas Jere.
Benar. Maka dari itu mereka juga dapat dengan cepat menolong Calva.
Masih ingat saat Javi berbicara untuk membagi mereka, dua orang menghampiri Jian dan Nicko, lalu sisanya pergi ke rumah sakit?
Javi mengubahnya, karna karna situasi darurat.
Ravell jaga basecamp, karna takut ada anak GARGLE yang datang kesana tapi tidak ada siapa siapa.
Rhaikal dan Jey yang menghampiri Jian dan Nicko. Javi, Helga dan Revan pergi mengantarkan kekasihnya terlebih dulu sebelum mereka pergi ke rumah sakit bersama Jere dan Selta yang menyusulnya.
" Karna lo udah aman, kita rapat sekarang aja. Gimana Zriel? Biar malem nanti kita udah siap sama serangan kejutan mereka " ucap Ravell.
Zriel hanya mengangguk menyetujui.
Akhirnya rapat pun dimulai.
Mereka begitu serius membahas permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
1 jam berlalu, kini mereka telah menyelesaikan rapatnya. Hasil akhir pun di dapat. Dan semua menyetujuinya.
" Rapat selesai sampai disini. Malem ini kita gak perlu keliling. Biarin mereka berkeliaran sesuka mereka. Besok kita harus gerak lebih awal, biar anak Garuda gak ada yang jadi mangsa mereka " jelas Zriel.
Semuanya mengangguk paham.
" Sebelum gelap, kita pulang ke rumah masing-masing. Usahain jangan lewatin wilayah mereka. Gue minta, jangan ada yang keliaran dulu malem ini. Ditahan sampe situasi membaik " lanjut Javi.
" Kita diem bukan karna kita takut sama mereka. Tapi karna kita kasihan sama mereka " ucap Ravell
" Jangan ada yang keras kepala lagi, jangan ngerasa diri lo ada di atas terus lo gak peduliin omongan satu sama lain, jangan asal main nyerang sendiri. Gue ingetin, kita bukan pecundang. Kita cuma ngasih ancang-ancang buat nyari waktu pas, buat lawan mereka lagi " lanjutnya.
Semua lantas mengangguk mengerti.
Kini semua anak GARGLE mulai berhamburan keluar meninggalkan basecamp.