17| Dia Kembali

405 50 23
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu dan Azza baru saja keluar dari toilet.

" Lama, ayo pulang " ucap seseorang sambil menarik pergelangan tangan Azza.

Azza yang menerima perlakuan tiba-tiba itu hanya diam kebingungan.

" Zriel? " panggil Azza sambil berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari cengkraman Zriel.

Setelah berhasil terlepas, Azza langsung menatap Zriel bertanya.

" Gue tau lo marah sama gue karna gue gak nurut sama perintah lo. Tapi gak usah kasar gini juga dong " kesal Azza.

" Gue gak marah sama lo " ucap Zriel.

Azza menaikkan satu alisnya tidak percaya.

" Ayo, cepet " ucap Zriel.

Azza merasa ada yang aneh dari Zriel, laki-laki itu terlihat begitu buru-buru dan waspada.

" Lo kenapa? " tanya Azza.

" Zriel, tunggu! " tiba-tiba suara teriakan yang sedikit terdengar melengking menyapa indra pendengarannya.

Azza hendak berbalik untuk menatap siapa orang yang baru saja meneriaki nama Zriel dengan begitu lantang tadi, tapi dengan cepat Zriel memegang kedua pundak Azza untuk tetap menghadap ke arahnya.

" Lo gapapa? " tanya Zriel yang membuat Azza kembali menaikkan datu alisnya.

" Gue gapapa? " ucapnya ragu.

" Kenapa sih? " tanya Azza sedikit berbisik.

Zriel lagi-lagi menahan agar tubuh Azza tidak berbalik menatap ke arah belakang.

" Syukur kalo lo gapapa " ucap Zriel dengan wajah yang begitu terlihat tulus.

" Gue gak suka liat lo sakit. Pulang sekolah kita cari makan. Lo mau makan apa? " tanya Zriel.

" Zriel? Azza? " tanya orang itu yang diam mematung karna melihat bagaimana cara Zriel berbicara dan memperlakukan Azza dengan begitu lembut.

Azza lantas berbalik dan melihat siapa orang itu. Orang itu ternyata Shasha. Azza mengerti sekarang, jika Zriel tengah melakukan acting saat ini agar terhindar dari Shasha.

" Zriel aku mau ngobrol berdua sama kamu " ucap Shasha sambil menatap Azza tidak suka.

" Gue gak bisa " tolaknya.

" Please, sebentar aja " mohonya.

" Gue bilang gak bisa " jawabnya.

" Ini penting buat kamu " ucap Shasha.

" Apapun yang keluar dari mulut lo, itu gak penting buat gue " sarkas nya.

" Ini menyangkut dia " ucap Shasha sambil menunjuk Azza.

" Gue? " tanya Azza sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Kamu harus tau, kalo dia itu bukan cewek baik-baik " ucap Shasha.

" Maksud lo apa? " tanya Azza tidak terima.

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang