5| Bukan Mata Mata

512 73 20
                                    

" Azza "

Reyn datang menghampiri bangku Azza yang berada tepat di antara Zriel dan Ravell. Karna hanya itu lah bangku kosong yang dapat Azza tempati saat pertama kali masuk.

" Sekarang kamu gitu ya, beb. Tiap bel istirahat pasti yang di samperin Azza. Bukan aku " ucap Helga cemburu.

" Apa sih, kamu cemburu sama Azza? Dia cewek. Udah ah, lebay banget kamu " omel Reyn menatap Helga kesal.

" Geli banget muka lo, Ga " ucap Ravell sambil menatap Helga bergidik.

" Ayo, warbu " lanjutnya yang langsung berdiri dan menggandeng pundak Helga dengan senyuman yang begitu manis bagi siapa pun yang melihatnya.

" Nah, bener ke warbu aja sana. Hus hus " usir Reyn pada Helga.

" Jahat banget kamu, beb. Masa akunya di usir " Helga semakin mengerucutkan bibirnya.

" Bodo " ucap Reyn acuh yang di tertawakan oleh Ravell.

" Za, lo mau apa? Mau nitip gak? Apa mau di anter ke UKS lagi aja? " tanya Reyn yang menatap Azza cemas.

Azza menggeleng, belum sempat ia menjawab Yora sudah mengeluarkan suaranya.

" Zriel. Lo tau kan ini ulah MoonEvil? Masa lo mau diem aja? Si Azza kan anak Garuda juga " tanya Yora yang kini ditatap Zriel dalam.

" Iya. Lo biasanya tiap ada anak Garuda yang di serang MoonEvil langsung nyerang balik. Ko sekarang lama? " ucap Reyn menimpali.

" Apa karna gak ada Ezza? " tanya Yora menebak.

Azza lantas menatap Yora saat nama kembarannya itu di sebutkan.

Zriel dan Arexa melihat reaksi Azza saat nama Ezza di sebutkan.

Zriel menggeleng, " Ada yang harus gue cari tau dulu " jawabnya singkat, sambil menatap Azza dalam.

Arexa, Ravell, Helga dan Yora menatap ke arah Azza saat menyadari jika Zriel sedari tadi terus menatap Azza dalam.

Azza merasa dirinya sedang ditatap. Ingat akan ucapan Arexa saat di UKS tadi, ia lalu menyadari jika yang dimaksud oleh Zriel adalah dirinya.

" Gue ke UKS dulu " ucap Azza menatap ketiga temannya bergantian.

" Mau gue temenin gak? " tanya Reyn.

Azza menggeleng, lalu ia berdiri dan pergi keluar kelas.

Sebenarnya ia tidak berniat untuk kembali masuk ke UKS. Itu hanya alasannya saja. Lagian, jika ia terus terusan masuk UKS, orang-orang pasti akan bertanya-tanya dan berkata, lebih baik istirahat di rumah saja dari pada harus bulak balik masuk UKS.

Reyn sempat menatap Azza bingung, saat gadis itu kebingungan dan memilih berbelok ke arah yang berlawanan dengan UKS. Namun dengan cepat raut wajahnya kembali ceria, mungkin Azza pergi ke toilet dulu, pikirnya.

" Ya udah, ayo. Kita ke kantin "

Ucap Reyn kemudian berdiri menggandeng Yora dan meminta Ana untuk segera pergi dari kelas menuju kantin.

" Beb, ntar pulangnya bareng aku " teriak Helga menyempatkan sebelum kekasihnya itu hilang di balik pintu.

Reyn hanya mengacungkan jempolnya tanpa menatap Helga.

" Sabar. Baru balikan kemarin " ucap Ravell yang masih setia menggandeng pundak Helga.

" Sabar. Sabar banget gue. Ya udah, ayo buruan " ucap Helga yang tersenyum lebar, walaupun sebenarnya itu senyum yang ia paksakan.

Setelah Azza dan ketiga temannya keluar, Zriel lantas berdiri yang kemudian di ikuti oleh ketiga temannya keluar kelas.

---

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang