Pantulan wajah Azza di cermin meja rias itu tersenyum kala jari lentik nya selesai menata rambut panjangnya yang ia gerai begitu saja.
" BIII!! " suara teriakan yang sudah pasti datang dari kembarannya itu membuat Azza memejamkan matanya.
" JAKET KEBANGGAAN EZZA UDAH SELESAI DI LAUNDRY KAN? " tanya Ezza masih berteriak di dalam kamarnya.
" EZZA CARI KOK GAK ADA " lanjut Ezza.
" Jangan teriak-teriak Ezza, nanti tenggorokan kamu sakit " tegur Papa Yoga yang baru saja keluar dari kamar nya dengan menenteng jas di tangan kiri nya.
" Jaket nya Mama gantung di lemari, di cari yang bener ada gak? " tanya Mama Clara yang langsung menghampiri Ezza setelah keluar dari kamarnya.
Ezza menunjukkan cengirannya, Mama hanya menggeleng saat melihat raut wajah anaknya, " Tadi gak ada beneran " ucap Ezza.
" Ayo turun ke bawah, kita sarapan " ucap Mama lalu keluar meninggalkan Ezza yang tengah menyampirkan tas di salah satu bahu nya dengan tangan kiri yang menenteng jaket kebanggaannya yang bertuliskan GARGLE dengan lambang garuda di tengah nya.
" Sayang, udah selesai siap-siap nya? Ayo turun kebawah, kita sarapan " ucap Mama setelah mengetuk pelan pintu kamar Azza dan membukanya.
Azza mengangguk, tanpa mengeluarkan sepatah katapun ia lalu melangkahkan kakinya keluar, beriringan dengan Clara hingga ketiganya kini sudah duduk di meja makan.
Ezza yang baru duduk disamping Azza langsung menarik tangan kanan kembarannya itu yang hendak memasukan satu potong sosis panggang ke mulutnya.
" Ezza " kesal Azza dengan tingkah laku kembarannya itu. Padahal dihadapannya juga sudah tersaji sarapan untuk dirinya.
Melihat Azza yang menatap kesal ke arahnya, dengan tanpa bersalahnya Ezza mencomot satu buah pancake milik aja dan langsung menyuapkan ke dalam mulutnya, membuat pipi Ezza kini mengembung karna mulutnya terlalu penuh, dengan wajah yang membuat Azza jengkel.
" Ezza " tegur Papa lembut.
" Jangan diusilin Azza nya, ayo cepet sarapan nanti telat sekolah nya " ucap Mama.
" Tau, nyebelin banget " kesal Azza.
" Bi, sosis sama pancake nya masih ada? " tanya Clara.
" Ada, Bu " jawab Bibi sambil menunggu jawaban dari Clara.
" Tolong kasih Azza sosis sama pancake lagi " ucapnya yang langsung dituruti oleh Bibi.
" Loh, loh. Yang aku kok gak di tambah? " tanya Ezza tidak terima saat semuanya disajikan di piring milik Azza.
" Udah gak usah protes, kamu udah cukup makan terlalu banyak selama ini. Bagian kamu sekarang harus di bagi ke Azza " ucap Mama.
Azza menjulurkan lidah nya, meledek Ezza.
" Makan aja abisin. Makan yang banyak biar gak kurus kering kaya gini. Kasian nanti gak ada yang mau sama lo " sindir Ezza dengan raut wajah tanpa dosa yang sebenarnya hanya gurauan.
" Sembarangan banget kalo ngomong. Kurus kering gini seengganya gue punya mantan, udah pernah pacaran " ucap Azza tidak mau kalah.
" Dih, main nya kesana mulu. Ma, Pa belain Ezza dong " adu Ezza pada kedua orang tuanya.
" Emang kamu pernah pacaran? " tanya Papa.
" Pernah. Dulu " jawab Ezza yang membuat Azza menyipitkan matanya tidak percaya.
" Pacaran? " tanya Mama untuk meyakinkan.
Ezza sedikit menjeda, " De-deket doang " jawabnya.
Azza dan Mama langsung menahan tawa nya setelah mendengar jawaban ragu dari Ezza, sedangkan Papah, dia sudah menggelengkan kepalanya sambil terkekeh.