20| Sebuah Rasa Bersalah

348 50 22
                                    

Suasana di Warbu menjadi semakin ramai saat Arexa datang. Terlebih Helga yang kini berjalan mendekati Arexa dengan membawa sebungkus camilan ditangannya.

" Widihhh, yang bolos mapel pertama baru nongol, nih " ucap Helga heboh sambil merangkul pundak Arexa.

Sedangkan laki-laki itu hanya tersenyum menggeleng.

" Dari mana lo, Xa? " tanya Revan.

" Ezza " jawab Arexa singkat sambil duduk disebelah Ravell.

" Kapan dia boleh pulang? " tanya Jere.

" Iya, dia kapan pulang. Gue kangen balapan sama dia " ucap Helga.

" Halah, balap selalu kalah juga, sosoan mau balap lawan Ezza " sindir Jey.

" Malu sama cewek lo. Masa lebih jago cewek lo, sih " timpal Rhaikal.

" Nah, kan. Mampus kena roasting " ucap Jere.

Sedangkan Helga, hanya menunjukkan wajah kesal nya sebagai jawaban dan melemparkan satu biji camilannya ke arah Jere.

" Zriel " panggil Arexa.

Zriel yang tadinya hanya menonton keributan yang selalu terjadi pada teman-temannya itu, lantas menatap nya bertanya.

" Selama tiga hari kedepan, gue bakal anter jemput Azza " ucap Arexa.

Bukan hanya Zriel, tetapi mereka yang ada disana kini menatap Arexa bertanya.

" Hm? " bingung Zriel.

" Gue mau memperbaiki semuanya sama dia " ucapnya.

" Hah? Gimana, gimana? " tanya Helga bingung, sambil memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah Arexa.

" Lo mau mengulang lagi sama dia? Balikan, gitu? " timpal Jere.

" Wah, gak bener lo. Sadar, Xa. Lo udah tunangan " ucap Rhaikal.

" Ya emang kenapa kalo udah punya tunangan. Belum sah, Rhai. Santai aja kali " ucap Revan yang kemudian ditatap tajam oleh Rhaikal.

" Sebrengsek-brengseknya gue, gue gak pernah ya mendukung perselingkuhan " ucap Jey.

" Selingkuh enak tau " ucap Revan sedikit berbisik karna takut memancing emosi teman temannya.

" Lo kalo gak serius sama Windy, buat gue aja lah. Gue lebih bisa menjamin kebahagiaan dia dibanding lo " ucap Jey sedikit serius.

" Nih, ya. Cewek itu gapapa banyak, yang penting pacar satu " jawab Revan bangga.

" Makanya lo berdua cepet cepet punya pacar. Terus cobain enaknya punya banyak cabang " lanjut Revan.

" Selingkuh enak, selingkuh enak. Nyokap lo gue ajak selingkuh, biar lo jadi anak broken home mampus lo " ucap Rhaikal kesal. 

" Sialan lo, Rhai. Tapi bener, deh. Gue dukung lo kok, Xa " ucap Revan sambil menunjuk Arexa.

Jey dan Rhaikal menatap Revan dengan tatapan tajam.

" Udah, udah. Ribut mulu. Apa susahnya dengerin dulu alesannya, main jawab aja lo semua " kesal Selta yang sudah lelah dengan pertengkaran sepele mereka.

Dan seketika semua yang berdebat tadi langsung diam dan menutup mulutnya rapat-rapat. Sedangkan Helga dan Jere, mereka hanya menonton keributan yang ada dihadapannya sambil makan camilam yang Helga bawa.

" Kenapa lo, Xa? " tanya Ravell memecah keheningan akibat Selta yang sedikit meledak tadi membuat mereka yang sebelum nya beradu argumen itu diam menutup mulut nya rapat rapat.

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang