Pagi pagi sekali dihari minggu ini, Zriel sudah ditelpon Papa untuk segera menemuinya dirumah. Selama perjalanan Zriel hanya diam, dia sudah menebak hal apa yang membuat Papa nya meminta dia untuk pulang.
Tapi begitu masuk kedalam rumah, dia terkejut saat melihat Mama tirinya sedang berjalan hilir mudik didepan pintu seolah menunggu kedatangannya.
" Kali ini kamu bikin masalah apalagi, sih? " ucap Mama langsung menyerang Zriel dengan pertanyaan.
" Sana masuk, selesain semuanya. Mama gak mau kalo sampe Papa kamu harus buang buang uang nya lagi " lanjutnya lalu melenggang pergi ke lantai atas.
Meninggalkan Zriel dengan kebingungan. Dia lantas melangkah menuju ruang kerja Papa nya. Matanya menatap menyelidik saat melihat seorang wanita yang duduk membelakangi pintu dan Papa nya yang duduk bersebrangan dengan wanita itu.
Tatapan tajam Papa menyiratkan banyak hal, salah satunya kemarahan yang begitu kentara dapat Zriel rasakan.
Begitu dia mendekat dan hendak mendudukkan dirinya di samping Papa, matanya membola. Zriel terkejut mengetahui tante Sarah lah yang tengah duduk ruang kerja Papa nya.
Tatapannya berubah dingin. Dia lalu duduk dengan tenang.
" Jazzriel, apa benar kamu melaporkan dan menuntut Hito? " tanya Papa tanpa berbasa-basi.
Zriel mengacuhkan pertanyaan Papa dan menatap tante Sarah bertanya.
" Apa yang bikin tante dateng ke sini? " tanya Zriel membuat Papa mengusap wajahnya kasar.
" Tante mohon, jangan jebloskan Hito ke penjara. Berapapun bakal tante bayar, asal kamu cabut tuntutan nya. Tante mohon, cuma Hito yang tante punya " ucap Sarah dengan mata sembab dan air mata yang tidak henti nya mengalir membasahi kedua pipinya.
Zriel sedikit iba, tapi mau bagaimanapun Hito salah. Dan dia layak mendapatkan hukuman yang setimpal.
" Sebelum tante mohon mohon kaya gini, apa tante tau apa yang udah anak tante perbuat sampe dia dijebloskan ke penjara? " tanya Hito serius.
Sarah diam, sejujurnya selama ini dia tidak mengetahui apa yang anaknya lakukan di luar rumah. Karna selama ini pun dia hanya sibuk bekerja untuk menafkahi Hito dan dirinya sendiri.
" Hito membunuh orang tante dan orang itu teman dekat Zriel. Anak tante bahkan pernah datang kesini dan meminta uang yang jumlahnya mungkin tidak akan sanggup tante bayar, hanya untuk membebaskan dirinya sendiri dari kasus pembunuhan yang dia lakuin " jelas Zriel.
Penjelasan itu sukses membuat Sarah hampir terkena serangan jantung. Bagai disambar petir disiang bolong, rasanya mustahil Hito melakukan tindak kejahatan seperti itu.
" Kalo tante dateng kesini buat minta tuntutannya dicabut dan kasusnya ditutup, tante salah tempat " lanjut Zriel.
" Karna yang melaporkan kasus tindak kejahatan anak tante itu keluarga Gartiano Abhiseva " ucap Zriel bukan hanya Sarah yang terkejut tapi juga Papa nya.
" Tante Sarah " panggil Zriel.
" Zriel ngerti perasaan tante, tapi mau bagaimanapun, membunuh orang itu salah. Dan Hito pantas menerima hukuman yang sebanding dengan perbuatannya " ujarnya.
" Kalo tante tetap ingin menutup mata dan telinga cuma karna ingin membebaskan Hito, coba tante pikirin, apa ada harga yang layak buat membeli nyawa seseorang? Dan, gimana kalo posisinya dibalik? Apa tante bakal ngelakuin hal yang sama buat menghukum perbuatan pelaku nya, atau engga? Apa tante bakal biarin pelaku pembunuhan anak tante hidup bebas berkeliaran dimanapun sedangkan anak tante meninggal karna dibunuh orang itu? "