03 | Fakta Yang Terkuak

894 82 17
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Kini, Azza sedang berjalan menuju parkiran, namun langkahnya dihadang oleh seseorang.

" Mana? "

Tagih orang itu, Azza memutarkan matanya. Melihat wajah orang itu saja sudah membuat Azza merasa sangat malas dan ingin segera pulang. Apalagi jika setiap hari ia terlibat masalah dengannya.

" Udah lah, Nay. Gak usah lo tagih. Gue kasian kalo sampe dia harus ngeluarin banyak uang, uangnya pasti gak sebanyak kita "

Azza memutarkan matanya malas, menatap Shasha sinis, lalu mengeluarkan handphonenya dari saku.

" Nomor rekening lo " ucap Azza.

Nayra menatap Shasha, lalu menyodorkan layar handphonenya ke arah Azza.

" Tiga kali lipat " ucap Nayra, sekedar mengingatkan Azza dengan mengacungkan tiga jari nya.

Azza hanya menggeleng, jengah. Lalu setelah berhasil mentransferkan uang nya, Azza memperlihatkan layar handphone nya jika transfernya sukses dan telah berhasil terkirim.

Dengan cepat Nayra mengecek saldonya, dan benar saja saldonya bertambah 4,5 juta.

Shasha dan Nayra menatap Azza tak percaya. Namun masih tersirat ada tatapan benci di dalamnya.

" Udah? "

Tanya Azza yang dijawab anggukan kecil yang terkesan tak percaya dari Nayra. Lalu Azza pergi meninggalkan mereka berdua yang tengah menatapnya tak suka.

" Cih, sombong banget " kesal Nayra.

" So banget tu orang, argh "

Kesal Shasha menimpali, lalu pergi dengan disusul oleh Nayra.

---

Setelah menjenguk Ezza, mereka semua kini sudah berada di markas tempat dimana anak GARGLE kumpul.

" Xa, lo jenguk si Ezza dari pagi? "

Tanya Helga sambil mengumpulkan kuaci yang telah ia buka satu per satu sejak tadi.

Arexa hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Kok lo curang, gak ada bilang mau jenguk Ezza sama kita. Gue juga kan mau bolos "

Plak..

Tangan Rhaikal melayang untuk menggeplak bagian belakang kepala Helga dengan sedikit kencang.

" Ahhh! "

Pekik Helga sedikit berteriak karna menerima pukulan yang tiba-tiba.

" Eh sumpah ya lo. Itu kenceng bangsat, sakit pala gue nih "

Protes Helga pada Rhaikal yang kini tengah menatapnya jengah.

" Itu mulut lo kaya yang gak pernah di sekolahin aja " ucap Rhaikal menepuk nepuk pipi Helga.

" Di sekolahin juga anak nya pengen bolos terus. Jadi percuma " timpal Jere yang langsung menerima lemparan bantal dari Helga.

" Perasaan lo semua juga sering ngomong kasar, tapi kenapa bagian gue yang ngomong, berasa yang paling hina aja gue. Emang bener-bener ya lo pada "

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang