10| Menghindar

461 66 5
                                    

Di pagi yang cerah ini, Azza sudah terlihat sangat tidak bersemangat untuk pergi sekolah.

Sebenarnya ia bukan malas pergi ke sekolah, melainkan malas bertemu dengan Zriel.

Sepanjang perjalanan hingga kini ia sudah tiba di sekolah, rasa semangat itu kian hilang.

Saat tiba di depan kelas, keadaan didalam kelasnya sudah sepi. Semua orang kini telah berada di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

Namun, gadis itu sepertinya tidak ingin mengikuti upacara bendera. Setelah ia menyimpan tasnya di meja, dengan lemas ia berjalan menuju UKS.

Ya, benar. Ia melakukan itu untuk menghindari Zriel. Dan juga, karna ia belum sarapan, hal itu membuat tubuh Azza sangat lemas.

" Azza "

Gadis itu enggan membalik. Dan memilih untuk terus berjalan, menghiraukan orang yang memanggilnya tadi.

Setelah sampai dan berbicara dengan penjaga UKS perihal kenapa ia datang ke sana dan bukannya ke lapangan, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Saat Azza baru saja memejamkan matanya, tiba-tiba seseorang datang dengan membawa teh manis hangat, roti dan obat.

Azza tak mempedulikannya, karna ia pikir itu salah saru anggota PMR. Namun, perasaannya menjadi tidak enak saat mendengar suara seseorang yang berdeham.

Dengan ragu ia membuka matanya.

" Ravell? "

Gadis itu terkejut karna keberadaan Ravell yang kini sedang duduk disampingnya sambil tersenyum lebar.

" Lo ngapain di sini? "

Bukannya menjawab, laki-laki itu justru menekan kening Azza untuk kembali tiduran saat gadis itu berusaha untuk bangun dari tidur nya.

" Udah lo tiduran aja " jawabnya.

Azza menurut.

" Kok lo gak upacara? " tanya Azza.

" Tadi gue abis dari toilet. Liat lo jalan ke UKS, bibir lo juga pucet banget. Gue panggil lo nya gak noleh, jadi gue ikutin aja " jelasnya. 

Azza mengangguk. Jadi yang tadi memanggilnya adalah Ravell. Ia pikir itu Zriel, makanya ia tadi mengabaikannya.

" Kenapa gak balik lagi ke lapangan? "

" Ini lo ceritanya ngusir gue? "

" Ha? E-enggak, gue cuma nanya. Takutnya yang lain pada nyariin lo ntar " jawab Azza.

Ravell tersenyum gemas melihat raut wajah Azza yang terlihat bersalah.

" Lo sakit? "

" Hm? " deham Azza sambil menatap Ravell kembali dari lamunannya.

" Ah, gue cuma lemes sama agak pusing doang. Mungkin karna gue gak sarapan dulu tadi " jawabnya.

" Ya udah, nih. Makan dulu roti nya, abis itu minum obat " titah Ravell.

Azza mengangguk, ia lantas bangkit dari tidur nya dengan di bantu oleh Ravell.

" Lo emang suka skip sarapan? Apa lupa makan? "

Pertanyaan itu membuat Azza menghentikan kegiatan memakan roti nya.

" Gue jarang makan. Makannya kalo lagi mau aja. Kalo gak mau, tapi udah lapar juga gue nunggu mau dulu " jawab Azza.

" Jelek. Jangan di biasain kaya gitu, Za "

" Gue tau. Tapi kadang gue juga lupa kalo gue belum makan " ucapnya, sambil kembali menggigit rotinya.

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang