7| Kemenangan dan Balas Dendam

561 72 17
                                    

Semua orang di circuit kebingungan saat melihat dengan mata kepala mereka sendiri, jika Zriel telah berhasil dikalahkan oleh Azza.

" Gue bingung " ucap Helga.

" Gue lebih bingung " timpal Jere.

" Gue deja vu " ucap Ravell.

" Ezza " timpal Javi.

Arexa yang berada di samping Ravell dan Javi tersenyum menundukkan kepalanya, lalu menatap Azza dengan bangga.

" Cuma mereka berdua yang bisa ngalahin Zriel " ucap Arexa.

" Ini sih namanya, KKK " ucap Revan.

" Apa tuh? " tanya Selta penasaran, menatap Revan yang berada tepat di sampingnya.

" Kembar kembar keren " ucap Revan.

" Ini gue gak salah liat? Azza ngalahin Zriel? " ucap Reyn menutup mulutnya tak percaya.

" Gila sih " ucap Yora.

Azza lantas turun dari motornya begitupun Zriel, keduanya berjalan mendekati teman temannya.

" Zriel? Wah " ucap Helga tak percaya.

Ada sedikit perasaan tak suka dalam hati Zriel. Tapi fakta yang baru saja ia terima membuatnya sadar, jika skill yang dimiliki Azza itu sangat bagus. Gaya dan kemampuan gadis itu sama persis seperti Ezza, kembarannya.

" Azza, lo keren " ucap Reyn.

" Lo tau, Za? Selama ini, cuma kembaran lo yang bisa ngalahin Zriel " ucap Jere dengan santainya tanpa menyadari kalimatnya barusan.

" Kembaran? " tanya Yora.

Semuanya lantas terdiam, menatap Yora panik kemudian melemparkan tatapan mengancam ke arah Jere.

Sedangkan Azza, gadis itu hanya bisa berdeham.

Karna ke emberan Jere. Berakhirlah dengan mereka yang menceritakan awal mula mereka mencurigai Azza hingga mengetahui fakta jika Azza adalah kembaran Ezza.

" Gitu " ucap Helga setelah selesai menjelaskannya.

" Wah. Gue kaget " ucap Reyn.

" Kita juga sebenernya masih gak percaya. Tapi sekarang percaya, percaya banget malah " ucap Jere.

" Tapi gimana ceritanya? Maksud gue, bukannya Ezza masih punya orang tua? Kok? "

Katakanlah jika mereka semua pikun. Nyatanya hanya Reyn lah yang mengingat jika Azza pernah bilang dirinya adalah seorang yatim piatu.

Azza menunduk.

' Ini harus kebongkar semuanya, sekarang juga? ' batin Azza.

' Gue belum siap buat ceritain semuanya. Tapi apa boleh buat? ' batinnya lagi.

" Kalo lo belum bisa cerita, gak usah lo ceritain " ucap Arexa tiba-tiba.

Semua mata menatap ke arahnya. Termasuk Zriel.

Azza menggeleng, lalu ia menarik nafasnya berat.

" Ezza di adopsi, sementara gue. Gue lebih milih tinggal sendiri, sebelumnya gue tinggal di panti milik bokap nyokap gue " jelas Azza secara singkat.

Mereka semua lantas mengangguk mengerti.

Disisi lain, Zriel terus menatap ke arah Arexa yang sedari tadi memalingkan tatapannya ke arah lain.

' Sebenernya hubungan apa yang lo berdua jalani? ' batin Zriel.

" Oh iya. Zriel " panggil Azza.

GARGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang