Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi keadaan basecamp terlihat begitu ramai.
Setelah makan malam dengan Azza dan memastikan bahwa Azza memang akan pergi tidur, Zriel berpamitan pada gadis itu jika dia akan pergi ke basecamp.
Zriel mengabari seluruh anggota inti angkatan kelas 12 untuk berkumpul di basecamp, ada hal penting yang akan dia bahas mengenai banyak hal yang terjadi beberapa hari lalu yang masih belum menemuka titik terang hingga saat ini.
" Zriel " sapa Revan saat melihat kedatangan Zriel.
Semua orang lantas menatap ke arahnya. Zriel hanya mengangguk sebagai jawaban dan langsung mendudukkan dirinya di samping Javi dan Ezza.
" Gimana, Zriel? " tanya Javi langsung membuka obrolan yang sebelumnya telah dibahas di grup.
" Azza tadi ketemu Sera lagi bareng Hito sama Gerry. Dari yang Azza denger, mereka mau nyerang lagi, kali ini rencana mereka lebih gede dari sebelumnya. Karna Sera ngelibatin ayahnya " jelas Zriel.
Mereka terkejut mendengar kalimat terakhir yang Zriel katakan.
" Tapi Azza baik baik aja kan, Zriel? " tanya Ezza yang sedikit khawatir saat tau berita ini dibawa oleh Azza.
Zriel mengangguk, " Dia baik baik aja " jawabnya, yang membuat Ezza menghembuskan nafas lega.
" Terus rencana lo kali ini apa? " tanya Ravell yang duduk dihadapan Zriel.
" Rencana gue ngasih serangan sebelum Hito nyerang kita duluan " ucap Zriel.
" Tapi Zriel kalo kaya gitu, gue rasa Hito bakal nyerang kita lebih parah dari rencana sebelumnya kalo kita serang mereka duluan " jelas Selta.
" Makanya kita harus putusin kepalanya " ucap Zriel yang membuat mereka semua menatap bertanya ke arahnya.
" Maksud lo? " tanya Jere.
" Lo yakin Zriel? " tanya Ezza yang mengerti kemana arah ucapannya.
Zriel mengangguk, " Sebelumnya gue udah bahas ini sama Javi " ucapnya.
Kali ini semua mata menatap ke arah Javi bertanya, meminta penjelasan dari ucapan Zriel yang membuat mereka bingung.
" Gue udah dapet data siapa aja preman yang di sewa Hito di hari penyerangan " jelas Javi.
" Dari yang gue denger juga di sekitar lokasi ada beberapa kamera cctv yang gue yakin pasti ada salah satu yang bisa dijadiin bukti kuat " lanjut Javi.
" Gue mau laporin kasus ini lagi, tapi gue butuh banyak bukti kuat. Gue gak mau kasus ini terkubur gitu aja. Mau gimanapun, Hito layak buat dihukum " jelas Zriel.
Mereka mengangguk paham. Tujuan Zriel kali ini adalah menjebloskan Hito ke dalam penjara. Mungkin dengan begitu MoonEvil tidak akan menyerang GARGLE lagi.
" Jadi apa yang harus kita lakuin? " tanya Jey.
" Periksa semua cctv di gedung sekitar lokasi. Suap semua preman yang Hito sewa buat kita jadiin saksi di pengadilan nanti. Gue juga mau bukti bukti yang udah ada sebelumnya, ada di tangan kita " jelas Zriel.
" Kita mulai besok dan semuanya harus beres besok. Gue mau langsung laporin kasus ini, dibantu sama kuasa hukum keluarganya Javi " lanjut Zriel.
" Oke, berarti malam ini kita bagi bagi tugas buat mulai cek cctv di gedung gedung sekitar lokasi besok " ucap Helga yang langsung disetujui yang lain.
" Urusan preman biar gue sama Javi. Ravell, Ezza, lo berdua urus soal bukti bukti yang udah ada. Jey, Helga, Jere lo bertiga cek cctv. Rhai, Revan, Selta gue mau lo bertiga bagi bagi tugas buat mantau pergerakan MoonEvil bareng anggota inti kelas 10,11. Gue juga minta siapa aja diantara lo bertiga buat mantau Azza, pastiin dia baik baik aja " jelas Zriel membagi tugas.