•••
•••
[ 29. ( The Good Queen Of The SETA Gang ) ✔️ ]
Nadya pun kini berjalan menuju motor Arga. "Eh, tunggu!" tahan Arga membuat Nadya menghentikan langkahnya.
"Kenapa?" tanya Nadya sedikit memiringkan kepalanya.
"Jaket siapa nih? Kok ada logo geng gw?" tanya Arga seraya memperhatikan jaket yang Nadya kenakan di atas bahunya.
"Farenn," jawab Nadya menunjuk Farenn tanpa menolehkan kepalanya.
"Jencek!" umpat Arga menoleh Farenn.
Arga spontan melepaskan jaket itu dari bahu Nadya, kemudian melemparnya pada Farenn. "Punya lo! Dia udah gak mau. Jaket lo bau minyak telon!" ejek Arga sembari menyeringai.
"Dih? Nggak usah hina jaket gua! Yang lepasin jaketnya dari dia itu kan lo, Ga!"
"Nih," ucap Arga sembari memberikan sebuah jaket yang tampak belum pernah dipakai—alias baru, kepada seorang Nadya.
"Kenapa?" tanya Nadya yang bingung.
"Jaket cadangan cap geng gw. Buat lo," jawab Arga. "Nanya sekali lagi, gw culik lo ke rumah gw." Ancam Arga seraya memakai helm miliknya.
Ancaman Arga membuat Nadya tersenyum kecut sembari meneguk salivanya. "M-makasi," gagap Nadya memberi ucapan terima kasih sembari menerima jaket itu di tangannya dengan perasaan yang sedikit menciut.
"Pakai. Biar kece pas gw bonceng lo." Suruh Arga sembari mengangkat standar motornya dan bersiap mengendarai motornya.
Nadya mengangguk kemudian memakai jaket pemberian Arga itu. Tiba-tiba Arga mengambil helm yang ia bawa sebagai cadangan, dan tanpa izin langsung memakainya pada kepala Nadya.
"Nih helmnya. Gw nggak mau lo luka cuma karena nggak pakai helm di motor gw." Pesan Arga sedikit tersipu malu. "Awas aja kalau sampai gw kena tilang gegara lo."
Nadya mengangguk paham dan kemudian langsung menaiki motor Arga.
BREM! BREMM!
Arga pun menarik gas motornya. Untuk pertama kalinya ketua geng motor SETA itu membonceng seorang gadis yang ia jadikan gebetan.
🔷🔷🔷
Tatkala di tengah perjalanan, Nadya menyentuh bahu Arga, kemudian berkata, "Arga, berhenti di sana sebentar."
"Hah? Kenapa lo?!" heran Arga sedetik menoleh ke belakang.
"Berhenti dulu, sebentar."
"Terserah," cuek Arga. Pemuda itu lantas pergi ke pinggir trotoar jalan raya untuk memberhentikan motornya sejenak sesuai permintaan Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPINGAN LANGKAH
Teen Fiction"𝘼 𝙂𝙄𝙍𝙇 𝙒𝙄𝙏𝙃 𝙃𝙀𝙍 𝘾𝙊𝙐𝙍𝘼𝙂𝙀" ⚠️ 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚! Terdapat kata-kata kasar, pembunuhan, penindasan/bullying, misteri, depresi, teka-teki dll > blm revisi sepenuhnya. "Aku akan mencoba nggak takut. Semua orang di dunia ini pada dasarny...