69. ( 2 > All ) ✔️

135 16 0
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 69. ( 2 > All ) ✔️ ]

Saat Nayyara sibuk memperhatikan ayah Rajendra yang masuk ke dalam salah satu apartement gedung, ia terkejut melihat Nadya yang berlari beberapa meter dari ayah Rajendra secara diam-diam, tanpa suara dan kecerobohannya.

Nadya?! Ngapain dia--!? batin Nayyara tertegun melihat saudara kembarnya mengejar ayah Rajendra yang merupakan mafia kelas kakap tanpa sepengetahuan siapa pun itu.

Belum berhenti terkejut, Nayya masih dibuat terkejut oleh Arga yang ikut mengejar di belakang Nadya sembari memakai jaket geng motornya dengan langkahnya yang sedikit terhuyung-huyung.

Nayyara lantas terheran-heran dengan wajah yang tertegun. Ia memutuskan terus bersembunyi di sana sampai situasinya sekarang terjawab.

🔷🔷🔷

Nadya memasuki gedung apartement yang ayah Rajendra masuki. Berlari seperti assasin yang sudah terlatih hebat. Tidak ada anak buah Paman Gerald yang mengetahui keberadaan Nadya menguntit mereka semua.

Tatkala Nadya bersembunyi di balik tembok, ia mencoba mengintip perlahan dengan sangat hati-hati. Seketika, dirinya dibuat terkejut oleh seseorang yang tiba-tiba menyentuh pundaknya dari belakang. Gadis itu dengan spontan terkejut dan menoleh ke belakang sembari bersiap melayangkan tinjuan. Ternyata orang itu hanyalah Arga dengan nafas yang terengah-engah.

Nadya menghela nafasnya lega, sebab orang itu bukanlah anak buah ayah Rajendra. "Arga? Kenapa kamu di sini?" tanya Nadya berbisik.

"Lo sendiri, kenapa ke sini, hah? Ngapain? Mana sih Nayyara?" Arga bertanya balik. "Heh, ada orang di situ?" tanya Arga yang tadi sempat melihat Nadya diam-diam seperti menguntit seseorang.

Nadya mengalihkan wajahnya sejenak, kemudian mengangguk seraya menatap kembali wajah Arga.

"Siapa?" tanya Arga dengan wajah seriusnya.

Mereka berdua dibuat terkejut oleh satu anak panah yang tiba-tiba dilepaskan di antara mereka berdua menembus tembok begitu dalam.

Arga dan Nadya lantas menoleh ke arah anak panah itu diluncurkan. Sayangnya, mereka tidak menemukan siapa yang menyebabkan panah itu tiba. Ini begitu aneh. Merasa terancam, Arga langsung menarik tangan Nadya kemudian bersembunyi di balik tembok lain.

Nadya yang berdiri di belakang Arga sedikit cemas akan pemuda yang ada di depannya. Secara, ia baru saja bangun dari rumah sakit, dan langsung terlibat oleh suatu rencana yang akan Nadya jalankan.

"Arga," Nadya memanggilnya, lantas pemuda itu pun menoleh heran. "Kamu pulang aja."

"Kenapa?" Arga bertanya balik seraya menatap Nadya.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang