17. ( Misi 1 ) ✔️

222 29 3
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 17. ( Misi 1 ) ✔]

"Rian, gue kasih paham buat lo, dari tadi nggak dengerin lagu apapun. Yang gw dengerin ini adalah penyadap yang gue pasang di setiap baju dan sepatu Rajendra diam-diam," ungkap Arga memberi tahu Rian dengan nada yang mengintimidasi. Rian nampak tersentak kaget karena Arga yang benar-benar bisa bermain otak lebih baik dari pada musuhnya.

"Ayo balik, gue ada rencana lanjutan," pungkas Arga langsung berjalan kembali ke motornya yang terparkir di depan gedung tua ini.

🔷🔷🔷

"Oke, di kertas ini sama sekali udah nggak ada petunjuk tentang keberadaan dia," ucap Arga yang telah sampai di rumah Arga seraya duduk di sofa.

"Gimana kalau lacak dia pakai penyadap lo?" tanya Farenn mengusulkan.

"Nggak. Percuma. Setiap gue aktifin penyadap itu, palingan cuma bertahan beberapa jam doang, dan juga markas mereka kayaknya emang udah berpindah-pindah. Jadi sulit buat kita lacak," kata Arga menjawab.

"Hmmm, kayaknya bakalan rumit nih masalah," gumam Rian yang terlihat sedikit cemas.

"Oh ya, seperti yang gue bilang tadi, gue ada rencana," ujar Arga kembali membahas rencana awal.

"Rencana apa?" tanya Arzan mewakili semuanya.

Arga tersenyum miring, "Kita panggil Nadya."

"Buat apa lo panggil dia?" tanya Robin dengan nada dinginnya. "Ada tujuannya kan lo panggil dia? Ah, i see, lo artiin cewek yang dimaksud dalam surat itu Nadya?"

"Iya," singkat Arga menjawab. "Kenapa? Lo nggak terima?"

"YA! DIA ITU CEWEK YANG BAIK! NGGAK MUNGKIN ADA URUSAN SAMA SI RAJENDRA ITU!" Robin berseteru dengan Arga.

"Tahan bentar! Lo jangan nilai dari satu sisi doang, Bin! Lo nggak ngerti maksud gue apa!" Arga berusaha menjelaskan, namun Robin terlanjur marah.

"CK! KALAU EMANG CEWEK YANG DIMAKSUD RAJENDRA DALAM SURAT ITU BENERAN NADYA, JANGAN HARAP GUA MAAFIN LO!"

"Dih, apaan sih lu, Bin? Kenapa lu keras kepala begini sih?" kata Rian.

"Heh! Dengar ya, cewek di dunia ini banyak! Nggak cuma Nadya!" Arga menyambar.

"LO--!"

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang