34. ( [] ) ✔️

196 26 0
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 34. ( [] ) ✔️ ]


"No problem, boss." Cakap Nayyara yang kemudian mematikan teleponnya.

🔷🔷🔷

Rumah tua yang tengah Rian dan Farenn lalui ini sangat mengumbar aura negatif mengenai hal mistis. Terutama bagian daerah yang gelap, jaringan laba-laba yang bersarang di pojok tepi rumah ini, perabotan yang terselimuti beberapa lapisan debu kotor. Ditambah dengan minimnya cahaya di sini, membuat hati menjadi sedikit ragu untuk melangkah lebih maju. Bahkan, tembok-tembok di sini sangat kotor dan terdapat banyak grafiti bertuliskan ucapan aneh tapi keren dan beberapa kata toxic.

Rian berjalan santai di lantai rumah tua ini dengan bola mata yang menerawang sekitarnya. Tidak seperti Farenn, yang tegang, seraya berjalan sedikit mengumpat di belakang Rian, mencengkram sedikit seragam milik temannya itu bersama kepalanya yang terus gelisah menoleh kanan kiri.

"Kenapa sih lu!?" tanya Rian dengan heran menatap Farenn dari bawah sampai atas begitu sinis.

"Gua takut ada hantu," jawab Farenn berdiri di belakang Rian memegangi kedua pundaknya dengan penuh ketakutan.

"HAH!? Siang-siang bolong gini mana ada hantu, goblok! Lagian hantu itu gak ada ya!" omel Rian. "Lu nya aja yang penakut tuh!!" maki Rian sembari memutar bola matanya malas.

"Gua bukan penakut, cuma khawatir aja kalau ada hantu nongol." Farenn mencoba mengelak tuduhan Rian jika ia penakut.

"Khawatir pala lu benjol! Udah buruan sini, di samping gw jalannya!"

"Nggak mau! Gua mau di belakang lo aja," Farenn menolak dengan suara yang sedikit memanja karena ketakutan.

"HADEHHHHH!!" geram Rian kesal, "BURUAN MAJU NGGAK LU, TOD!!?"

"NGGAK MAU!"

Rian pun menerimanya dengan berat hati, ia hanya berdecak kesal menahan seluruh emosinya. Mereka pun kembali berjalan maju ke rumah gelap itu sembari menerangi jalanan menggunakan senter di hp Rian.

Tes..

Tes...

Tiba-tiba saja ada tetesan yang seperti air atau entah apa itu mengejutkan Farenn.

"WAAAAA!!!!! HANTUUUUUU!!!!" pekik Farenn ketakutan dengan menarik baju di bahu Rian.

"PRIK LU, ANJIR! JANGAN TARIK SERAGAM GUE! NANTI ROBEK, SAT!LO KAGAK BISA GANTI RUGI! PENAKUT LO! PALINGAN MAH ITU CUMA AIR, YAELAH!" pikir sepele Rian dengan wajahnya yang geram.

"Nih ya liat, ini cuma air yang netes dari atas noh!" Rian mengarahkan hpnya ke atap rumah itu untuk melihat sumber air yang menetes itu darimana.

"Heh..... Itu kan....." lirih Farenn menerka.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang