31. ( 'XN' ) ✔️

198 26 0
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 31. ( 'XN' ) ]

"Iya, nak? Kok pagi banget? Ibu belum masak apa-apa nih." Ucap Bu Wati muncul dari ruang dapur kantin.

"Ah, saya nasi goreng aja, bu. Sama cewek ini, nasi goreng juga." Pesan Rian pada Bu Wati.

"Okeyy, tunggu yaa!"

"Ngogghey, bu!" Rian pun duduk di salah satu kursi yang kosong di depan kantin ini. Nadya pun turut ikut duduk di depan Rian.

Duh, untung si kampret kagak lihat gue berduaan gini sama Nadya. Kalau lihat, mampus gue! Batin Rian mengusap mukanya pasrah sembari tersenyum kecut memanggil Arga dengan sebutan si kampret.

"Kamu kenapa?" tanya Nadya memergoki Rian yang tengah gugup.

"Eh? Enggak!" jawab Rian sedikit kaget.

Tidak lama kemudian, ibu kantin pun membawakan pesanan Rian dan Nadya. "Ini, pesanan kalian berdua." Ujar Bu Wati menaruh dua piring berisi santapan nasi goreng tersebut di hadapan Nadya dan Rian masing-masing.

"Ah ya, ini air putih buat kalian. Yang ini nggak usah dibayar ya. Ini hadiah dari Ibu karena pagi-pagi langsung pesan di kantin ibu." Cakap Bu Wati dengan antusias.

"Wihh, bu, makasi banyakk." Jawab Rian dengan wajah senang dan cerianya.

Nadya hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum manis pada Bu Wati.

"Sama-sama, nak. Silahkan dinikmati ya. Pelan-pelan makannya. Kalian berdua dapat diskon kok!"

"Makasih banyak, bu!"

Bu Wati pun mengangguk sekali kemudian berbalik badan kembali lagi ke dapur kantinnya.

Terkadang, Nadya sempat berfikir, kenapa ibu kantin yang selalu ia temui pasti memperlakukannya dengan baik padanya, ketimbang dengan ibu kandung sendiri. Rasanya, kali ini Nadya merasakan seperti deja vu.

"Nad, kata Obin, kemarin lu ngilang. Lu ke mana?" tanya Rian sembari menyuap satu sendok berisi nasi goreng dengan begitu lahap.

"Bukan hal penting." Jawab Nadya membuang lirikannya ke samping.

"Ih, gue seriuss, lu ke mana?? Ada yang ganggu lu?" tanya Rian berusaha membuat lirikan Nadya kembali padanya secara langsung.

"Cuma berantem sedikit," jawab Nadya mengecilkan suaranya.

"HAH?" seru Rian melongo dengan suara yang lantang sampai terdengar di setiap lorong-lorong. Bahkan, Bu Wati tercengang dan langsung menoleh Rian yang tengah melongo itu.

"He-hehe, maaf, Bu, lanjut bu, silahkan lanjut." Ujar Rian cengengesan sembari menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

"Nad, sama siapa lu berantem?" tanya Rian kembali bercakap dengan Nadya pelan-pelan.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang