44. ( 1 VS 1 ) ✔️

169 19 0
                                    

•••

[ 44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 44. ( 1 VS 1 ) ✔️ ]

•••

Mereka berdua kini pergi keluar rumah, meninggalkan rumah dalam keadaan sepi. Nadya berlari membawa orang kepercayaannya itu tanpa diketahui Frea tujuannya.

🔷🔷🔷

Tak berselang lama, mereka berdua pun sampai. Benar, mereka telah tiba, di depan pusat kantor polisi.

"Hosh hosh," Nadya dan Frea berdiri di depan pintu masuk kantor polisi dengan nafas tersengal-sengal.

"N-nona.... Nona mau melaporkan apa pada polisi?" heran Frea terus bertanya yang terus tidak dijawab Nadya. Gadis itu hanya diam dengan nafas baik turun masih memegang erat pergelangan tangan Frea.

Setelah itu pun, Nadya masuk ke dalam kantor polisi bersama Frea. Polisi-polisi yang ada di dalam kantor terkejut karena kedatangan Nadya dan Frea di sana.

"H-hallo.. selamat pagi!" sapa salah seorang polwan dengan tutur lembut dan hormat.

"Kak, ini darurat panggilin beliau, tolong!" pinta Nadya pada polwan itu.

"Eh? Tapi beliau lagi gak di sini beberapa hari ini. Memangnya ada urusan apa ya? Kalau bisa akan saya bantu nih, Nona Muda." tutur Polwan itu.

"Gak perlu, Nadya mau bertemu langsung dengannya aja."

"LARIIII!!!" teriak tiba-tiba warga yang panik berlarian di jalan raya depan pusat kantor polisi.

Teriakkan itu sontak membuat seluruh polisi di dalam kantor polisi, Nadya, dan Frea menoleh cepat ke arah pintu.

"Ada apa ya? di luar kok ramai begitu?" heran polwan itu hendak memeriksa kondisi di luar sana, kenapa bisa begitu ramai.

"Tunggu!" ujar Nadya menahan polwan itu yang hendak pergi keluar.

"Ya? Kenapa?" polwan itu menoleh heran pada Nadya.

"Biar aku yang keluar," pungkas Nadya dengan wajah kakunya yang serius.

Polwan itu hanya bisa mengangguk, sedikit rasa kagum tertampak di wajah polwan itu.

Nadya yang masih menggenggam tangan Frea sontak langsung melepaskannya. Gadis itu langsung keluar dari kantor polisi.

Betapa terkejutnya Nadya, saat melihat di luar, sekelompok anak geng motor dengan logo ENXI yang mengitari pusat kantor polisi itu. Karena Nadya yang sudah mencari tahu semua informasi, bahkan mengerti detail-detailnya, dia mengetahui, jika saat ini yang ada di hadapannya adalah geng motor Rajendra, yang bernama Geng Motor ENXI.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang