15. ( SETA Gang! ) ✔️

260 35 3
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 15. ( SETA Gang! ) ✔️ ]


Robin malah tak memperdulikannya, dan justru malah menatap Nadya ketimbang memilih menanggapi sahabatnya sendiri itu.

"Nad, lo mau makan kentang aja?" tanya Robin mulai peduli terus.

"Nggak usah nanya Nadya!" ketus Rian membuat Robin geram. "Hati-hati, Nad, kentang goreng lu bakal jadi inceran Obin. Dia kan drakula kentang, Nad," kata Rian menoleh Nadya untuk memberi tahu kan hal tersebut.

"Iya," ucap Nadya. "Boleh aku tanya?"

"Apaan?" sahut Arga sambil memakan hamburger melirik Nadya.

"Katanya mau makan di kantin, kok malah di KFC?" heran Nadya.

"Kita orang kaya, Nad. Jadi maklumi banyak gaya," celetuk Rian sembarangan.

"Gue sama Robin iya. Lo mah numpang doang, anak pungut," celetuk Arga seraya mengunyah hamburger di mulutnya.

"Kejam bener dah," Rian memelas. "Emang sih, gue sederhana. Harta gue nggak seberapa. Nggak sekaya Arga."

"Sttthhh, nggak boleh money shaming," tegur Robin sembari mengunyah kentang goreng miliknya.

"By the way, Arga lo mulai rakus kah? Liat ayamnya tuh, banyak woi!" kata Rian dengan menunjuk ke hidangan Arga.

"Suka-suka gue sih, gue mau nikmatin aja kok lo lo yang protes?" ketus Arga sembari tetap memakan hidangannya seraya membuang pandangannya ke lantai.

"Nikmatin karena ada gebetan?" terka Rian melirik jahil Arga.

"Diem lo! Ntar lama-lama gue gigit juga ni paha lo!" ancam Arga sambil menggigit paha ayam goreng yang ada di atas nampannya juga.

"Pak, minuman!" teriak Robin memesan minuman.

"Pelayannya cewek, bego! Bukan pak!" Rian emosian memberi tahu Robin.

Tak berselang lama kemudian, mereka akhirnya kian telah menyelesaikan memakan hidangan masing-masing sampai kenyang dan puas. Canda tawa yang dilewati sembari makan membuat suasana tidak terasa tegang dan canggung.

"Kita nggak kelamaan di sini?" tanya Nadya cemas melihat sekeliling mencoba mencari jam dinding.

"Kita makan cuma 25 menit, nggak lama." Robin dengan nada yang begitu tenang, ia menyilangkan kedua kakinya seraya mengambil hp dari saku kemudian memainkan gadgetnya karena ada urusan.

"Permisii... Maaf, ini total makanan yang kalian pesan," kata mbak pelayan menghampiri Arga, Nadya, Rian, dan Robin yang sedang duduk seraya membersihkan meja yang sedikit berantakan.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang