59. ( :( )✔️

157 18 0
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 59. ( :( ) ✔️ ]

Kini kedua lawan Arga yang telah tumbang. Mereka telah dikalahkan oleh anak muda yang masih duduk di bangku SMA.

Arga yang berdiri sendirian dengan nafa naik turun di tengah kedua lawannya tergeletak di lantai sembari meringis sakit, pemuda itu langsung berlari keluar rumah meninggalkan lawannya itu. Dengan cepat, ia langsung mengenakan helmnya, kemudian menarik gas dan pergi dari rumah musuh bebuyutannya itu.

🔷🔷🔷

Ke esok harinya adalah hari Sabtu, di mana hari Sabtu adalah hari libur dari sekolah. Niatnya, hari ini, Nadya akan berolahraga di luar rumah.

"Ayah, Frea, aku keluar dulu ya, mau jogging," pamit Nadya, ia berdiri di dekat pintu memakai baju hitam polos di siku, dan celana panjang berwarna hitam, tapi sepatu yang ia kenakan adalah warna putih, begitu juga dengan topi. Topi yang ia kenakan saat ini adalah topi yang sama saat ia menonton pertandingan bola basket kemarin.

Keliatannya, Nadya juga meletakkan sebuah saputangan berwarna hijau telur untuk nanti mengelap keringatnya. Gadis itu menaruhnya di bahu kanannya.

"Oke Nadya, hati-hati ya!" sahut Pak Bian memberikan respon pada Nadya, yang di mana beliau tengah duduk membaca koran di sofa.

"Hati-hati, nona. Selamat berolahraga!" ucap Frea dari dapur sambil memasak.

Nadya pun bergegas keluar rumah untuk jogging.

Saat sedang ber-joging, ia berhenti di sebuah taman yang penuh dengan tanaman hijau, sebab tali sepatunya lepas.

Nadya pun langsung berjongkok untuk kembali mengikat tali sepatunya yang sempat terlepas itu.

Tiba-tiba dari belakangnya, ada beberapa gadis yang menyindir. "Wah wah, kelihatannya pembantu gue lagi olahraga ya?"

Nadya yang sedang membenarkan tali sepatunya langsung tertegun. Dengan wajah syok, gadis itu langsung berdiri dan berbalik badan dengan cepat..

Betapa terkejutnya Nadya, saat melihat orang yang berada di belakangnya. Dia adalah Widya, bersama gadis-gadis yang dulu sekelas dengan Nadya saat SMP ia di tindas oleh Widya serta bantuan siswi-siswi sekelas yang terhasut oleh Widya.

"Apa lihat-lihat, hah?!" ketus Widya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Nggak tau malu banget ya dia?" bisik-bisik temannya Widya pada teman disampingnya. Temannya pun manggut-manggut.

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang