40. ( CCTV > ) ✔️

185 26 2
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[ 40. ( CCTV > ) ✔️ ]


Tangan kiri pria itu diangkat dan kini hanya menunggu tamparan yang menyakitkan terasa dari mengenai pipi Frea.

Tatkala tangan pria itu hendak menampar Frea, diluar dugaan, tangan pria itu digenggam seorang gadis, membuat pergerakan pria itu seketika terhenti oleh genggaman yang bisa terbilang lumayan keras dengan rasanya ini.

Frea yang memejamkan karena merasa ketakutan, lantas heran karena tamparan itu tidak mengenainya. Sontak, ia pun membuka matanya perlahan, dan mendapati seorang gadis berdiri di depannya menghadap pria kasar itu.

"Kalau dia nggak mau, nggak perlu dipaksa bisa ‘kan?" tegur gadis itu memakai seragam sekolah SMA Taruya seraya menggenggam tangan pria  yang berniat menampar Frea, dengan ini ia berhasil menghentikan tamparan itu hendak mengenai Frea.

Pria itu tertawa kecil seraya menyeringai. "Murid Taruya? Haha, anjir anjir. Murid Taruya itu emang nggak ada lawan kalau soal nyari masalah ya! Hebat! Hebat banget!

"Denger-denger juga, murid Taruya itu cuma cowok. Terus, lo siapa? Murid baru? Kalau emang bener, mau apa lo?"

"Nadya Adzkiya, kalian nggak asing kan dengan namaku?" terka Nadya yang kemudian disambut wajah terkejut oleh pria kasar itu.

"Oh? Jadi lo, cewek sok jagoan yang punya urusan sama Bos Rajendra?!"

Nadya menyeringai, "that's right, is there a problem?"

"Ada lah, anying! Kematian lo—!"

"Frea, nggak pa-pa?" Nadya berbalik badan mengabaikan perdebatannya dengan pria kasar itu.

"Eh? S-saya nggak pa-pa, non," gagap Frea sedikit was-was.

"Baguslah," ucapnya masih sambil memegangi

"NYARI MATI LO, HAH?!" ketus pria kasar itu yang kesal karena diabaikan.

"Ck, dasar pengecut." Nadya berlirih seraya memutar bola matanya malas.

"BANGSAT! GAK USAH BANYAK GAYA LO!" teman pria itu maju hendak melayangkan sebuah satu pukulan ke wajah Nadya.

Namun Nadya membalikkan keadaan, ia mengangkat kaki kanannya untuk menendang dagu teman pria itu ke atas.

"Ugh!" pekik pria itu langsung tersungkur di aspal jalanan.

Tiba-tiba saja, secara kebetulan, dari arah jauh, datang seorang pemuda pengendara motor besar yang memberhentikan motornya tepat di sebelah Nadya.

Pemuda itu turun dari motor seraya menurunkan standar, dan melepas helmnya. "Heh, siapa lo? Ada urusan apa sama cewek gua?" tanya pemuda itu mendekat pada pria kasar sembari menarik kerah bajunya. "Lo pikir lucu mainin cewek kayak gitu?"

KEPINGAN LANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang