"Sophia, tulisanmu bagus," seorang perawat memberikan pujian pada Sophia.
"Terima kasih, Nona."
Perawat itu tersenyum pada Sophia sambil meletakan nampan di meja. Nampan berisi serangkaian menu untuk sarapan. Segelas susu segar bersama roti gandum dan telur.
"Apa yang sedang kau tulis? Sebuah cerita?"
"Ya."
Perawat itu kemudian melangkah ke arah jendela. Jendela model jelusi dimana daun jendela bisa dibuka seperti pintu. Udara segar dari luar bisa masuk ke dalam kamar.
Tangan si perawat memegang teralis yang menghalangi lubang jendela berukuran setinggi anak-anak. Teralis dibuat dari besi yang dirangkai berjejer. Berfungsi untuk menghalangi orang masuk atau keluar dari kamar.
Teralisnya masih baik-baik saja. Begitupula anak itu.
"Tenang Nona, saya tidak akan ke mana-mana."
Si Perawat tersenyum ketika Sophia menerka bagaimana isi hati wanita itu. Seakan menjadi sebuah kebiasaan, Sophia lupa memadamkan lilin di sudut ruangan. Atau, gadis itu lebih suka menunggu perawat datang kemudian memadamkannya.
"Saya nyaman diterangi dengan lilin, Nona."
"Ya, saya tahu. Hanya saja, matahari telah muncul dan ruangan ini cukup terang apabila jendela di buka."
Sophia tampak kesal. Gadis itu mengatupkan kedua bibirnya. Giginya terdengar menderit seperti suara tikus yang kelaparan.
Si perawat mendekat ke arah meja dimana Sophia masih asyik menulis apa yang ada dalam pikirannya.
"Jika saya boleh tahu, ceritamu itu bercerita tentang apa?"
"Ah, kali ini aku sedang menulis cerita tentang seorang gadis yang memelihara hewan."
"Oh, menarik. Hewan apakah yang dipeliharanya? Kucing atau anjing?"
"Harimau."
Sophia berdiri kemudian berjalan ke arah jendela. Dia berdiri di sana sambil memegang teralis yang terpasang di kusen.
-Selesai-
Terima kasih sudah membaca, berkomentar dan memberi tanda bintang.
Jika penasaran dengan latar belakang sosok Sophia, silakan mampir di edisi Panca dan Manusia Api.Selamat menikmati #SerialPanca lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Dendam Sophia
Mystery / ThrillerPemenang Wattys 2022 kategori Wild Card --------------------------------- Tanpa banyak bicara lagi, sarapan pun berlangsung. Sebagaimana sarapan bersama di pagi hari, para gadis menyantap roti dan sup di sebuah mangkok yang disediakan oleh koki khus...