sambungan<<<
"Opening cafe gua"
"Gua gak lu undang Rain"
"Gua gak undang siapa siapa selain warga sini. Hanya syukuran aja"
"Apa gua gak punya arti buat lu Rain"
"Jangan mulai dah. Gua lagi bahagia ini"
"Rain.."
Aku diam saja. Sebab kalau berhadapan dengan Hindarto harus siap tissue buat nyeka air matanya."Ehhh Om Hindar."sebut Rein saat melihat Hindarto sudah duduk di sofa teras."Mau minum apa Om"tanya Rein.
"Gak usah Rein. Om Hindar dah mau balik kerja"kataku. "Masuk aja Rein"peruntahku.
"Rain, salah gua apa? Lu seperti emosi gitu"
"Lu gak pernah salah To. Gua yang selalu salah berhadapan ama Lu. Oh Iya, hp gua ada di kamar jadi gak balas wa lu. Bentar gua ambil dulu, terus kita ke kantor"
"Rain...." Hindarto menggerutu.
Setelah kubuka jasku, aku tidak ganti lagi aku menemui adikku mau pamit berangkat kerja."Ana....Rein...mungkin abang pulang malam ya"
"Hati hati bang. Jangan kecapean"kata Rein.
"Iya sayang"jawabku. Akupun keluar dan langsung ke.motorku.
"Ayo To"
"Rain...ngapain buru buru"
"Gak masuk beberapa jam aja Lu dah datangin gua"
"Gua kan khawatir doang Rain ama lu"
"Khawatir ama gua apa kontol gua"
"Rain...."
"Lu mau duduk manis disitu silahkan. Gua cabut duluan" kataku dan menghidupkan motorku. Tanpa bicara lagi ku gas motorku meninggalkan Hindarto.
Hindarto tidak langsung pergi ketika kutinggalkan. Dia malah menanyakan adikku Rein soal Opening usahaku.
"Rein, boleh tanya ya"
"Nanya apa Om"
"Tadi pembukaan usaha abang lu, siapa aja yang datang"
"Hanya warga yang dipilih pak RT, sama undangan lain yang di undang Om Anser, pengacara sama advokad gitu kata Om Anser"
"Oh gitu. Calon mertua Ana? Zuno?"
"Enggak Om. Hanya syukuran aja"
"Banyak yang hadir"
"Banyak Om. Sampe Rein kecapean nih"
"Makasih ya. Om mau kerja dulu. Nyusul abang lu"
"Baik Om. Silahkan"
Aku tiba di kantor, langsung masuk ruanganku. Ku tunggu Hindarto beberapa menit tapi belum datang juga. Aku ke parkiran lagi menenangkan pikiranku dengan menyulut sebatang rokokku.
Seakan akan sudah di atur, ada seorang pria muda masuk parkiran dengan sedan Hyu***nya. Aku perhatikan saat dia memarkirkan mobilnya.
Setelah dia masuk kantor, aku berfikir itu hanya tamu kantor karena dia membawa map cokelat dan laptopnya.
Sesaat setelah dia berada di office, OB kami menghampiriku."Maaf pak mengganggu. Ada tamu buat pak boss, tapi beliau tidak ada. Bapak bisa nangani gak pak? kata mba Della"
"Suruh tunggu aja. Atau suruh telpon"
"Sudah di telpon tapi gak aktif"
"Tunggu 10 menit lagi. Kalau pak Hindarto gak datang, nanti aku layani"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)
Fantasy#dewasa #gay #bisex #keluarga Raindra ( Rain) seorang pemuda tampan yang terlambat merasakan dunia Ke GAY an merasa dirinya dipermainakan oleh pria pria yang menyukainya. Rain, tidak ingin melanjutkan hubungan dengan mereka. Dengan membuka usaha Ca...