18

1.4K 69 13
                                    

Sex pertamaku dengan perempuan.

Minggu kira kira pkl 16 kurang, aku menuju lokasi yang dikirimkan oleh Tante Hanna.

Sebelum memasuki pekarangan yang di pagari oleh tanaman hias itu, lebih dulu ku awasi. Sepi. Tidak ada tanda tanda kegiatan salon. Tapi plang besar bertuliskan Salon dan Boutiq tertera di pinggir pagar.

"Ini salon atau apa?" kataku sendiri. Kumasuki halaman dengan mendorong motorku.

"Heiii Rain, ke sini" suara Tante Hanna dari tempat pot pot dan hiasan pernikahan.

Aku pun mendorong motorku kesana.

"Sore Tante" sapaku.

"Sore Rain. Ayo masuk. Tinggalin aja motornya" katanya.

"Baik Tante" jawabku "Ini gak ada kegiatan Tan" tanyaku.

"Tante liburin kemaren dan sekarang. Kan acaranya Fei" terangnya.

Tante Fei membimbingku ke sofa.

"Duduk Rain, Tante ambilin minum ya"

"Boleh Tan" kataku mengangguk "Ini Om gak ada Tan? Fei nya kemana" aku sedikit heran karena tidak ada orang lain selain dia.

"Ini khusus Salon dan Boutiq, Rain. Kamu boleh lihat koleksi Tante. Tuh di dalam" katanya sambil menyalakan lampu.

Aku mengagumi pakaian pakian wanita yang terpajang disana.

"Tante hebat ya. Ini pasti bernilai Ratusan juta" pujiku.

"Iya sih Rain. Buat kesenangan aja. Karena masa muda Tante emang kecantikan bisanya"

"Terus Om Morgan kerjanya dimana Tan"

"Bukan kerja Rain. Dia usaha air isi ulang. Ada 12 kios tersebar. Kita jarang ketemuan. Kadang Om Morgan tidur di kios. Jadi Kami jarang..."

"Jarang apa Tan...."
Dia meraih tanganku. Aku sedikit menolak.

"Rain, tante jarang melakukannya. Mas Morgan impoten, Rain"

"Maaf Tante" kataku menuju sofa lagi."Tante mau cerita apa tentang Fei" kataku mengalihkan pembicaraan. Karena aku sudah bisa menerka niatnya tante Hanna.

"Rain, tidak ada cerita tentang Fei. Tante suka melihatmu, Rain"
Dia mendekatiku dengan duduk disampingku.

"Terus maunya Tante.." kataku tidak berlanjut.

"Tante mau kamu Rain" katanya dan memelukku. Pipiku diciumnya.

"Tan...dosa menurutku kalau begini. Tante menghianati Om Morgan. Kalau dia tau, Rain bisa ditebas"

"Rain, jangan mikirin Mas Morgan" Tante Hanna meremas kontolku yang masih dibalik celana jeans ku.

"Tan...ja...ngaaann" kataku terbata karena dia mencium bibirku. Aku mendorongnya agar melepaskanku. Dia sudah diraksuki nafsunya. Tanganku malah dipegangnya dan menempelkan di teteknya.

"Remas Rain...remas..."katanya penuh nafsu. Pelan pelan taganku meremas buah dadanya dibalik behanya.

Tanganku ditariknya ketempat tidur yang tersedia.
Dia melucuti gaunnya. Hingga aku bisa melihat buah dada dan memeknya di balut celana dalam transparan.

Dia menarik kaos yang kupakai. Lalu dia menciumi dadaku. Aku sudah horny.

"Rain, isap isap tetek tannte" katanya menyembulakan buah dadanya. Aku pun menyedot nyedot putingnya yang sebesar gundu.

"zsahhh....aaahmm....Rain....terusan sayang..." katanya. Tanganku di tariknya ke memeknya. "Usap usap Rain...." bisiknya.

"Aaahhh....aaammm...aaauuhh...eennakk...." desahnya. Lali Hanna naik ke tempat tidur dan melepaskan bh dan celana dalamnya.

𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang