Kekecewaanku dengan ketidak hadiran Cyanne terobati, ketika kami mau berangkat ke tempat Om Ozhrill.
Penilaianku terhadap Cyanne, pertama adalah tidak bisa bertanggung jawab. Sedikit melunturkan ke kagumanku padanya. Seharusnya dia memberi kabar kalau ada halangan.
"Maaf Rain, tadi di kantor ada sedikit trouble." penjelasnnya kusambut hanya dengan senyum dan memberikan kado sambil memberikan ucapan selamat.
"Oh ini Ana? Cantik sekali"pujinya.
"Heem...Cyanne, maaf nih"kataku. Aku melihat adek adekku dan Zuno, diikuti oleh mata Cyanne.
"Kalian mau pergi ya. Adooohh...maaf maaf udah bikin kalian terganggu" katanya.
"Enggak papa Cyan. Calon mertuanuya Ana menunggu" kataku.
"Mau ke rumahnya...." tanyanya.
"Kenalkan, ini Zuno pacarnya Ana. Dan ini Rein, adekku paling bungsu"kataku mengenalkan mereka.
"Bisa ikut enggak, Rain" tanyanya. Tapi Zuno seperti berat hati karena tidak menjawab.
"Maaf Cyan, sepertinya acaranya khusus"kataku.
"Maaf ya kak Cantik, bukannya gak mau berlama lama, tapi kami sudah ditunggu" kata Rein. Rein dari mimik wajahnya seperti tidak suka sama Cyanne. Soalnya Cyanne tidak mencoba sedikit akrab sama Ana, Zuno dan Rein. Dia hanya ingin bicata sama aku.
"Iya udah deh, Cyan pulang"
"Maaf iya Cyan, nanti Rain hubungi" kataku.
****
Didalam mobil, Rein sepertinya masih ada yang mengganjala dalam hatinya, dia mengutarakan uneg unegnya.
"Kenapa sih orang kaya selalu menunjukkan sikap tidak terima sama kita bang"tanyanya.
"Maksudumu apa sayang"kataku. Zuno melihat ke belakang melalui spion dalam mobilnya.
"Benar dah bang. Gak di sekolahan, gak dimana, asal orang kaya congkak sekali. Menganggap orang lain itu dibawah banget" gerutunya.
"Apa bang Zuno termasuk Rein" Zuno menimpali.
"Pinggirin mobilnya sebentar bang Zuno" pinta Rein yang dituruti oleh Zuno.
"Bang Zuno maaf ya. Bisa nanya enggak" kata Rein.
"Boleh" Zuno megarahkan badannya ke arah Rein.
"Bang Zuno merasa kaya ya?. Yang Rein tau, Papinya Bang Zuno yang kaya, bang Zuno masih dalam taraf menikmati kekayaan orang tua bang Zuno. Kenapa merasa kaya?" ujarRein.
"Rein, adekku. Bisa sedikit tenang gak adekku" kataku.
Mata Rein memandang Zuno seperti ingin menerkamnya.
"Maaf Rein. Bukan maksud menyinggung perasaanmu"lanjut Zuno.
"Kalau bang Zuno tidak maksa Rein untuk ikut, malas Bang. Mendingan belajar tadi di rumah. Tapi kali ini gak papa Rein ikut, pengen tau seperti apa acara orang kaya" kata Rein.
"Jalan aja Zun. Biar cepat sampainya"kataku. Sebenarnya aku membenarkan kata kata Rein, Zuno hanya sebatas menikmati harta orang tuanya. Tak pantas dia menyimpulkan bahwa dia orang kaya.
Diam. Tak satupun yang bicara hingga kami tiba dirumah mewah itu.
Kami disambut oleh kedua orang tua Zuno. Tapi mata Rein seperti tidak bersahabat aku lihat.
"Waduuhhh Cantiknya kamu nak"puji Maminya Zuno. "Ayo nak biar kamu di rias, sebentar lagi tamu tamu akan datang" katanya.
"Wahhh ini calonnya Zuno, ck ck ck...Zuno emang pintar ya" puji seorang bapak bapak yang mirip dengan Om Ozhrill. Zuno hanya mesem mesem. Seorang ibu ibu mencium kening Ana. "Uhhh Calon mantu" katanya. Belakangan aku tau suami istri itu adalah adik kandung Om Ozhrill.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)
Fantasía#dewasa #gay #bisex #keluarga Raindra ( Rain) seorang pemuda tampan yang terlambat merasakan dunia Ke GAY an merasa dirinya dipermainakan oleh pria pria yang menyukainya. Rain, tidak ingin melanjutkan hubungan dengan mereka. Dengan membuka usaha Ca...