30

1.3K 66 14
                                    

Di jalanan menuju kediaman Virdan, wajah tampan orientalnya Om Ozhrill masih terbawa bawa di pelupuk mataku. Pelukannya...eeehhhmmm...

Kenapa dia tidak berani menciumku ya?
Seandinya itu dilakukan, aku pasti membalasnya. Sayang kami masih terkesan jaga image. Mungkin karena ketidak pengakuanku sebagai Gay, Om Ozhrill masih menahan diri.

"Luuuu.....sa" sebutku karena ngerem mendadak motorku. Hampir saja mobil didepanku tertabrak.

"Ampuuunnnn dah. Om Ozhrill nih gara garanya" gerutuku.
Si pembawa mobil di depanku keluar dari mobilnya. Dia melihat bemper mobil mewahnya apa ada yang lecet atau tidak.

"Kalau bawa motor hati hati dong" katanya. Aku membuka helmku. "Kalau nabrak bisa gan....tiii Lu" katanya tersendat ketika melihat wajahku yang diterangi Cahaya lampu jalanan.

"Maaf mba. Enggak sengaja" kataku dan aku tersenyum.
Dia enggak jadi marah.

"Kenapa sih ini cewek? tadi mau marah" pikirku.

"Gak papa mas. Silahkan lanjut"katanya tapi malah nyender di belakang mobilnya.

"Mba aja duluan, kan didepan saya"kataku. Pada hal apa susahnya sih ngebelokin stang.
Aku tungguin dia bergerak dari nyendernya, tapi gak gerak gerak.

"Eemm, ok mba saya duluan"

"Tunggu" katanya dan berjalan ke arahku. "Kenalkan, saya Syanne Angelica" tangannya disodorkan dan kusambut menyebut namaku.

Klakson motor dan mobil di belakang kami sesekali dibunyikan. Ketika melewati kami ada yang yang meledek.

"Mas, kalau mau main langsung aja gak usah pake nawar" katanya sambil berlalu.

"Monyet lu" teriakku.
Syanne tertawa mendengar aku mengumpat.

"Hahhaha...Raindra...salah kita lah, kenapa marah. Kita yang ganggu mereka" katanya.

"Omongannya itu mba. Gak berkelas banget."jawabku.

Aku meminggirkan motorku dan kami ngobrol sebentar tujuanku kemana dan dia mau kemana. Kami bertukar nomor untuk pertemuan selanjutnya.

Saat aku hendak menaiki motorku, suara seseorang menegurku.

"Rain" suara yang memanggilku. Aku dan Syanne menoleh.

"Om Ozhrill..." sebutku.

"Katanya mau pulang, ternyata...."

"Maaf Om. Jangan salah sangka. Tadi Rain mau nabrak mobilnya Syanne. Jadi Rain minta maaf" kataku.

"Baru mau nabrak kok sudah tau namanya. Ok silahkan lanjut, Om duluan" katanya. Tapi wajahnya menunjukkan kecemburuan.

"Maaf Syanne, saya duluan. Nanti kita telponan. Tuh, mobil om saya berhenti didepan" kataku sambil menunjuk mobil Om Ozhril ternyata berhenti.

Kubukakan pintu mobil untuk Syanne dengan maksud biar dia jalan duluan.

"Ok Indra ( Syanne memanggil namaku, Indra ) nanti kita telponan"

"Iya mba, silahkan" kataku.
Mobilnya Syanne sudah meluncur melewati mobilnya Om Ozhrill, aku menaiki motorku dan mendekati mobilnya.

"Maaf Om, tadi accident dikit" kataku dari atas motor di dekat pintu mobilnya.

"Kamu pinter Rain" katanya tanpa melihatku. Akupun turun dari motorku.

"Pinter gimana Om. Emang tadi mau nabrak. Itu juga terjadi gara gara ..."

"Gara gara mengagumi kecantikannya? Kamu berusaha pergi dari rumah Om, ternyata sudah janjian" sewotnya.

"Om, bukan seperti yang Om pikirkan"

𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang