"Bang, Zuno tidak terima keputusan sepihak. Zuno sangat mencintai Ana bang. Tolong jangan pisahkan Zuno dengan Ana. Kenapa kalian mempermainkan Hubungan yang sudah kami bina sekian lama."Zuno sangat memelas memohon agar tidak dipisahkan dari Ana. "Pi, tolong Pi, Zuno tidak bisa menerima ini. Ada apa antara Papi dan bang Rain. Jangan korbankan cinta Zuno"lanjutnya dengan tetesan air mata.
Aku hanya terdiam membisu.
"Ada hal yang membuat kamu dan Ana harus berpisah sayang" kata Ozhrill sambil menatap Ana.
"Apa Pi. Katakan Pi, katakan"
"Papi dan Mami mu terlalu gegabah untuk perjodohan kalian. Benar kata saudara saudara Papi dan Mamimu. Kita belum pantas menerima orang tidak selevel dengan kita, nak. Setelah Papi pertimbangkan, kamu tidak pantas sama Ana"
"Pi, Apa cinta Zuno sama Ana harus di kaitkan dengan status sosial? Lihat, sekarang bang Rain punya usaha, Pi. Tidak ada lagi status sosial yang menghalangi"
"Jangan melihat dari usahanya Rain, Zuno. Itu belum tentu langgeng. Ada pasang surutnya" kata Ozhrill. "Maafkan Papi nak, ini semua karena hubungan yang tidak harmonis antara Papi dan Rain. Rain terlanjur benci sama Papi. Papi tidak mau ada hubungan lagi sama dia" jerit hati Ozhrill.
"Zuno, abang sangat sayang sama kamu dek. Tapi emang abang juga mendukung pembatalan perjodohan ini. Dari awal sudah membuat kekacauan, tentu kedepannya juga akan berakibat ke semua keluarga. Jadi abang minta maaf ya Zuno" kataku.
"Tidak....Tidak...ini pasti ada yang salah. Segampang itu Papi dan bang Rain mengambil keputusan" jawab Rain.
"Ana, jangan hanya diam dong sayang. Bantu Zuno. Ini ada apa sebenarnya"
"Maaf bang Zun, Om Ozhrill yang meminta Ana untuk mundur. Dan lagi, waktu untuk menunggu Ana masih lama bang. Ana ingin menyelesaikan study Ana dengan tanpa beban"
"Jadi kamu terima begitu aja apa keputusan Papi dan Bang Rain.'
"Maaf bang Zun. Ana tidak kuat dengan omongan Om Ozhrill menikahi kamu agar usaha bang Rain bisa lebih besar dengan memanfaatkan kamu. Jadi lebih baik kita sudahi hubungan kita."kata Ana sambil melepaskan cincin emas di jari manisnya. "Maaf bang Zun, Ana juga tidak terlalu Cinta sama abang"
"Ana....ini bukan kamu yang bicara sayang. Pasti karena tekanan Papi Zuno"
"Baaaang.......maafin Ana" Ana keluar dari Restoran yang di booking oleh Ozhrill.
"Ana....Ana..."panggil Zuno tapi Ozhrill mencegahnya untuk mengejar Ana.
"Piiiiiii....Ana Piiiiii"tangis Zuno."Bang Rain, emang gak ada hati untuk menyatukan Zuno dengan Ana"isak Zuno.
"Zuno, dari pertama kali kamu menyukai Ana, apa pernah Abang melarang kamu? Kamu jangan pernah menyalahkan abang Zuno. Papi mu yang kamu harus salahkan. Dia telah menghina kami. Dulu paman paman dan tantemu yang menghina kami. Sekarang Papimu. Papimu menganggap kami ini manusia yang bisa dipermainkan" kataku sinis melihat Ozhrill yang sering mempermainkanku.
"Baaaang....Zuno akan ke rumah menemui Ana" kata Zuno bangkit dari duduknya.
"Zuno" teriak Ozhrill keras. Teriakannya membuat Zuno berhenti. "Seratus wanita bisa kamu dapatkan Zuno. Kerja mapan, Bank BUMN, tampan dan kamu masih muda Zuno, masih banyak waktu untuk memeilih wanita untuk calon istrimu. Bukan Ana" kata kata Ozhrill meninggi.
"Papi tidak tahu bagaimana perasaan Zuno, Pi. Cinta Zuno hanya Ana. Kalau tidak Ana, Zuno akan pergi dari rumah"
"Kamu boleh pergi kemanapun kamu mau sayang, agar bisa melupakan Ana"
"Kecewa Pi. Kecewaaa. Zuno kecewa sama Papi. Entah setan apa yang bikin Papi bisa menilai keluarga bang Rain serendah yang Papi nilai. Kemaren kemaren Papi bilang bukan karena status sosial, sekarang terbuka semua. Lihat aja Pi"kata Zuno
"Zun, bang Rain tidak akan bisa berdiri sama tinggi dengan keluarga kalian, Itu mungkin yang Papimu tegaskan. Papimu akan malu nantinya. Abang hanya bisa berdoa agar apa yang Papimu cita citakan terkabul untuk wanita pendampingmu"kataku.
"Bang, tolong bujuk Ana bang."
"Zuno, mulai sekarang kamu tidak boleh kesana untuk menemui Ana" tegas Ozhrill.
"Terserah Papi. Zuno mau pergi"kata Zuno dan hengkang dari Privat Room Resotoran itu.
"Mas, Zuno harus diikutin itu. Rain takut ada apa apa sama dia" kataku. Zuno pasti Shock menerima ini semua.
"Perduli apa kamu, hahh. Kamu pasti senang dengan semua permaianan ini"Kata Ozhrill.
"Kalau saja mas tidak ancam ancam Rain membuat usaha Rain hancur, dan andainya mas bisa menahan emosi karena Rain tidak terima mas, tidak akan begini mas"
"Lihat aja nanti Rain. Kalau Zuno terulang lagi sakit seperti dulu, kamu akan saya habisi"
"Itu...itu yang selalu membuat Rain membencimu mas. Ancaman. Kamu pikir kamu itu siapa bisa segampang itu mau hancurin Rain. Rain juga tahu mas. Tahu rumahnya mas. Tahu usahanya mas. Bahkan pacar pacar mas aku tahu. Silahkan aja mas kalau mau hancurin Rain. Sekalipun masuk penjara, Rain akan hadapi mas. Hanya karena nafsu mas bisa sejahat itu."
"Kita lihat nanti"
"Kapanpun mas mulai, Rain sudah siap" kataku memandangnya sinis. Dia sedikit melemah. Matanya menatap ke atas meja dimana pring piring masih berserakan.
"Eemmm. Urusan Zuno dan Ana sudah selesai. Tidak ada lagi penghalang...."
"Tidak akan ada celah buat kamu mas. Jangan pernah jadikan perpisahan Ana dan Zuno untuk mendekatiku lagi. Lakukan niat mas untuk menghancurkan Rain. Rain tunggu"kataku dan berdiri dari bangku ku untuk pergi.
"Rain. Mungkin kamu menganggap mas ini gila, edan atau apapun. Saya rela memisahkan Zuno dari Ana demi untuk tidak akan menemuimu lagi. Tapi mas lupa, bahwa hati mas tidak bisa....."Dia terdiam. "Semua ini terjadi karna hati ini Rain. Tidak tahu kenapa, mas tidak bisa melupakan kamu. Disaat bersama Virdan, atau siapapun pria yang mas kencani, akhirnya hati ini selalu ingat kamu"
"Maaf mas. Rain tidak mau lagi mendengar mas Ozhrill. Sudah kadung benci"kataku dan melangkah. Tapi tanganku diraihnya. Kutarik tanganku sekuat kuatnya agar lepas.
"Rain...Rain....Mas akan menerima kehadiranmu walaupun kamu akan bersama orang lain. Tidak perduli masmu ini walaupun kamu sudah ada yang memiliki Rain"
"Maaf. Tidak akan pernah terjadi" kataku pergi dari hadapannya.
"Rain...Rain...."panggilnya yang tidak mau kudengar lagi.
Setelah di parkiran, segera kunaiki motorku dan keluar dari sana. Aku akan memastikan adekku baik baik saja.
Sama khawatirnya diriku terhadap keadaan Zuno. Hanya karena percintaan ku dan Ozhrill yang gagal, membuat korban orang yang tidak bersalah.
Inilah salah satu tekadku untuk menghindari Cinta. Aku tidak mau ke depannya akan berakibat lagi terhadap adikku Rein dan Ana. Aku akan hidup aman bersama mereka.
Duo R & A, Rain - Rein & Ana
༺★★★༻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)
Fantasy#dewasa #gay #bisex #keluarga Raindra ( Rain) seorang pemuda tampan yang terlambat merasakan dunia Ke GAY an merasa dirinya dipermainakan oleh pria pria yang menyukainya. Rain, tidak ingin melanjutkan hubungan dengan mereka. Dengan membuka usaha Ca...