39

1K 58 16
                                    

Pertemuanku dengan Fei malam itu di rumahnya membuat aku sedikit gerah. Pakaian yang dikenakannya seperti tidak pantas. Baju you can see dipadukan dengan celana pendek tipis ketat membuat mataku selalu menghindari tatapannya kalau dia bicara.

Berbeda dengan ketika aku bertemu pertama kali dan setiap dia datang ke rumahku. Penilaianku, dia adalah wanita baik baik dan sopan.
Tapi malam ini, aku serasa dibuat ingin mengatakan sesuatu yang membangkitkan birahi. Tapi kupendam dan menghindari.

"Fei, Om Morgan dan Tante Hanna jam berapa baliknya" pura pura pertanyaanku, meski aku sudah tau sebenarnya.
Aku berdiri dan berjalan ke arah luar.

"Mas Rain, mau kemana" tanyanya

"Mau di depan aja"

"Mas Rain, kamu tidak suka ya Fei begini" dia memegang tanganku.

"Suka...Suka..." kataku tetap berjalan ke luar pintu.
Aku gak tau maksud Fei seperti ini.

"Mas Rain, aku tahu karena Ronny kamu menjauhi aku. Jujur mas, sejak di kantor mu yang dulu, Aku tertarik sama mas. Dengan adanya Ronny, aku kadang curi curi waktu untuk menemui mas"

"Ronny sangat mencintaimu Fei"

"Enggak mas. Dia hanya ingin uang Fei saja."

"Kenapa dia mengumumkan bahwa dia adalah calon suamimu"

"Maaf mas. Pertama kali bertemu dengan Ronny, memang sempat Fei bilang suka sama dia, ketika Ronny menanyakan aku, apa menyukainya apa tidak"

"Terus"

"Setelah sekian lama, hambar terasa hubungan kami. Tapi Mama selalu mendukung walaupun sudah Fei bilang tidak suka lagi"

"Kenapa bisa begitu"

"Banyak mas alasannya"

"Aku fikir, dengan waktu yang berjalan sekian lama, tentu kamu dan Ronny sudah saling tau kebaikan dan keburukan masing masing. Melihat cemburunya ketika pesta ulang tahun perusahaan kalian, Ronny tidak bisa diragukan lagi"

"Mas Rain, hanya Fei yang tau mas, bagaimana Ronny sebenarnya. Tapi enggak tau kenapa, bila berdekatan rasanya marah dan sayang beriringan datangnya"

"Cinta. Kamu mencintainya Fei"

"Mas Rain, Fei yang Mencintai Mas Rain, bukan Ronny"

"Maaf Fei...." kataku. Tiba tiba Tante Hanna datang.
Aku tertetegun melihat dia diatas motornya seorang pria.

"Mama.....!!!" Sebut Fei tanpa menanyakan siapa pria yang memboncengnya.
Tante Hanna mematapku dan tersenyum.

Lalu mereka berbicara sebentar, dan pria itu pergi tanpa sepatah katapun untuk menegur kami.

"Iya Fei, Mobil Mama rusak"katanya melihat ke aku.

"Malam Tante." kataku sopan.

"Malam Rain. Sudah lama" tante Hanna bertanya sambil masuk ke dalam rumah.

"Sudah tante" jawabku.

"Bagus ya. Berduaan disaat orang tidak ada di rumah" candanya.

"Fei yang manggil mas Rain ma. Habis sepi ma..." suara Fei agak keras karena tante Hanna sudah di dalam rumah

"Fei....Fei...udah, biarkan saja" kataku.

Tante Hanna memanggilku.

Aku menuju tanta Hanna di ruang tengah. Dia melihat ke Fei.

"Tunggu sebentar Fei. Mama mau bicara sama Rain" katanya dan membuat tangannya ke Fei seperti lambang stop.

"Ada apa tante." tanyaku.
Tante Hanna langsung memelukku dan menciumi bibirku. Kubalas ciumannya. Dan tanganku meraba buah dadanya. Tak hanya di situ kususuri ke bawah perutnya dan menjamah miss V nya.

𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang