93

670 38 18
                                    

Pagi itu aku bersiap siap hendak meninggalkan rumah untuk menenangkan diri, Berlibur sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu aku bersiap siap hendak meninggalkan rumah untuk menenangkan diri, Berlibur sendiri. Semalam sudah ku bereskan semua sama adek adekku uang belanja, uang jajan dan segala sesuatu yang menyangkut usaha kami. Terlebih pesan yang sangat amat buat adekku Rein, untuk tidak menerima siapapun selain urusan usahanya Air Isi Ulang.

Pukul 05.32 jam dinding ketika kulirik, aku sudah siap berangkat.

"Spada....Permisi..."suara seseorang yang aku kenal dari luar.

Aku mendengar percakapan. Dan disusul suara memanggil manggil nama Rein.

"Rein....Rein...ada tamu" begitu panggilan dari luar.

"Rein, kamu janji sama siapa?. Sudah abang bilang jangan asal bergaul. Pagi pagi sudah datang manggil manggil. Itu suara bang Anser. Sana lihat siapa yang datang"kataku.

"Baaaang..."
Suara bang Anser memanggil lagi.

"Iya Om, Rein dah datang"sahut Rein. Aku mengambil tas yang berisi pakaianku untuk beberapa hari.

"Na, jagain adek lu tuh. Bandel kalau dibilangin"kataku ke Ana.
"Abang pergi dulu. Hati hati kalian dimanapun"lanjutku. Dan aku keluar.

"Bang, bukan teman Rein. Itu tuh, Om papa nya Kak Cyan" lapor Rein.

"Hah....Papanya Cyan? Ngpain itu orang sepagi ini datang"

"Temuin aja bang."

"Ingat Rein kata kata abang. Abang tidak mau mendengar kamu keluyuran. Dan tidak boleh menerima siapapun. Termasuk Om Ozhrill, Om Hindar, Fei atau siapapun. Bilang abang ke Sumatera, gak tau kapan pulangnya"kataku mengingatkan Adekku.

"Iya abaaaaaang. Tuh Om Endru temuin"

"Iya. Abang pergi dulu. Hati hati kalian." kataku dan membuka pintu untuk keluar.

"Pagi Rain"sapa Bang Endru. Wajah tak simpatikku ku tunjukkan.

"Pagi bang. Maaf, Rain harus ke Bandara"

"Mau kemana Rain?"

"Sumatera"

"Jauh"

"Mau nyari biji kopi pilihan bang. Maaf Rain harus pergi" kataku.

"Rain, bisa gak kalau abang yang antar ke Bandara. Gak papa, kita tidak saling bercakap"

"Maaf bang. Rain mau sendiri"

"Rain, lunak sedikit hatimu ke abang, kenapa. Abang tidak terjadi apa apa kemaren itu. Abang ketiduran Rain. Bukan gak mau balas WA mu. Ketiduran. Itu saja. Makanya abang nyari kamu kesini sorenya."

"Tapi Rain tidak mau mengganggu siapa siapa bang"

"Rain, tidak mengganggu"katanya. "Jam berapa pesawatmu?" tanyanya. "Masuk Rain. Come on Honey. Izinkan abang yang antar" lanjutnya.

𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐀𝐒𝐀𝐍 (BISEX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang