part-3

9.3K 423 5
                                    

"Memang Zhela mau beli apasih? Kita beli di toko perlengkapan biasa aja ya?" Bujuk Asya, sedari tadi mereka berdua sudah mengelilingi mall dan belum juga menemukan apa yang putrinya cari.

"Tidak mau, barang-barang di toko itu tidak bermerk!"

"Kata siapa? Dulu waktu Mama masih sekolah belinya di toko. Produknya bagus-bagus kok." Sangkal Asya.
"Kamu nyari pulpen kaya lagi nyari emas berlian aja." Sungguh Asya sudah kesal.

"Kalau Mama cape, Istirahat aja. Biarin Zhe nyari sendiri." Zhela melongos pergi meninggalkan Mamanya yang tercengang.

Sungguh keras kepala! Asya paling tidak suka jika harus menghadapi kepala batu milik Zhela. Sikap itu mirip dengan seseorang.

"Zhe tunggu Mama!"

Cuma perihal perlengkapan sekolah, anak itu malah membawanya mengelilingi mall hanya untuk mencari sebuah pulpen dan T-pex.

Sedangkan disisi lain, sepasang suami istri berjalan dengan bergandengan mesra. Sedari tadi keduanya tersenyum karena candaan.
"Jadi kamu bakal keluar kota besok?" Fang yin berucap dengan nada merajuk.

"Iya sayang, cuma tiga hari."

"Tiga hari itu lama, aku pasti bakalan rindu sama kamu." Fang yin mengcengkram kuat pergelangan tangan suaminya. Disertai mata berkaca-kaca.

"Jangan nangis, kamu tau aku tidak suka kamu menangis?" Laki-laki itu membawa tubuh istrinya kedalam pelukan. Membuat para pengunjung mall berteriak histeris karena melihat adegan sosweet didepan mata.

"Aku cinta kamu sayang, jangan seperti ini." Mengecup dahi Fang yin lama.

Fang yin melepas pelukannya, dengan wajah memerah malu ia menyeret tangan suaminya.
"Kenapa malu?" Godanya.

"Sayang!" Fang yin menatap garang laki-laki yang merupakan suaminya. Sedangkan laki-laki itu hanya tertawa.

Fang yin tersenyum tipis, ia sangat beruntung karena memiliki suami yang sangat mencintainya. Mereka menikah karena perjodohan, tapi tak disangka seiring berjalannya waktu, keduanya malah saling jatuh cinta.

Wanita berparas China itu dengan fokus menatap laki-laki yang sedang memilah sebuah baju wanita.
"Ini bagus untuk kamu." Menyerahkan sebuah mini dres berwarna putih.

Mata Fang yin terbelalak melihat harganya. Cukup mahal.
"Sayang yang lain saja," Ia mengambil mini dres itu dan kembali mengembalikannya. Bukannya ia menolak, hanya saja ia mencintai suaminya dengan tulus dalam hatinya, bukan karena uang.

Laki-laki itu menggeleng dan kembali mengambilnya.
"Kamu terus menolak, jika kamu takut aku bakal miskin, itu tidak akan terjadi. Baju murahan ini tidak sebanding dengan Istriku yang begitu berharga."

Fang yin tersenyum haru mendengar perunturan suaminya, ia lalu memeluk tubuh laki-laki itu dengan sayang.

Ia tidak bisa bayangkan jika tidak bertemu dengan suaminya, pastinya ia sudah depresi. Apalagi dirinya begitu bergantung dengan suaminya.
"Makasih sayang, i love you.."

"I love you too honey."

BRUK!

Kedua tersentak saat sesuatu menambrak tubuh mereka yang sedang berpelukan.
"Zhela! Tuan Nyonya, maafkan putri saya."

Tubuh Fang yin menegang mendengar suara itu, dengan amat perlahan ia berbalik dan menatap wanita yang sedang mengbungkuk meminta maaf.

Deg.

Ternyata memang benar, wanita itu adalah Asya!

Sedangkan Asya didepannya tidak kalah terkejut, bukan karena terkejut melihat Fang yin melainkan, laki-laki disamping Fang yin. Itu.....

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang