part-59

1.8K 105 14
                                    

Bayu menyetir mobil dalam keadaan gugup, dibelakang Ariz terdiam dengan aura dingin. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sebelum Bayu berbelok kanan, tiba-tiba dari arah belakang Ariz bersuara.

"Hentikan mobilnya."

Bayu menaikkan satu alisnya bingung, namun begitu melihat mobil familiar yang melaju berlawanan arah kemereka. Bayu lalu menurut, tapi bukan berhenti di pinggir jalan, melainkan ditengah jalan.

Terlihat Fengyin keluar dari mobil dengan mimik geram karena mobil didepannya tiba-tiba menghalangi jalannya.

Ariz segera turun dari mobil dan berhadapan langsung kepada pria paruh baya yang siap meledak kapan saja.
"Kamu rupanya!" Ujarnya tajam.

"Ah maaf, tetapi, mau dibawa kemana istri dan anak saya?" Tuturnya sopan serta senyuman ramah yang biasa ia tampilkan untuk laki-laki didepannya.

Gigi Fengyin bergelatuk menahan amarah dihatinya.
"Kamu masih menganggap putriku Istri setelah apa yang kamu perbuat!!" Fengyin mencengkram jas milik Ariz dengan nafas memburu.

"Kenapa tidak? Kami berdua belum resmi bercerai. Jadi serahkan dia kepadaku." Ariz menatap berani dan semakin memancing emosi mertuanya.

Fengyin mendorong tubuh Ariz kebelakang sembari memicing.
"Tidak lama lagi kalian akan bercerai! Aku pastikan, surat cerai itu akan berada diatas meja rumahmu minggu depan!"

"Dan satu lagi, mulai sekarang jangan pernah menginjakkan kaki di Perusahaan ku lagi! Orang sepertimu tidak pantas memegang kendali kekuasaan putriku!!"

Fengyin kemudian berbalik bermaksud mendekati mobil dimana ada Istri, putri serta cucunya didalam. Ia tidak sudi berlama-lama menatap wajah laki-laki yang telah melukai perasaan putri semata wayangnya. Tapi kemudian Ariz tiba-tiba menahan tangannya dari belakang.

"Baiklah-baiklah, ambil putrimu, tetapi serahkan putraku." Pintanya baik-baik.

Ayah Fang yin menghempas tangan itu, ia mendengus sinis.
"Hak asuh Arsa akan jatuh ditangan Fang yin, kamu tidak memiliki hak merawat cucuku!"

"Oh iya?" Ariz tersenyum menyeringai dan menatap wanita yang baru saja keluar dari mobil.

"Ayah, sekali lagi aku mohon, tolong beri Ariz kesempatan." Seru Fang yin sembari mengendong tubuh mungil Arsa.

Fengyin terlihat menarik nafas frustasi mendengarnya, pria itu melirik Istrinya yang terlihat jauh lebih frustasi.
"Sudah Ayah bilang! Tidak ada kesempatan untuk laki-laki penghianat sepertinya!" Tunjuknya menatap Ariz yang tersenyum geli. Merasa tidak jauh berbeda.

Fang yin menangis seraya menatap suaminya.
"Ariz bawa aku pergi, kumohon bawa aku dan Arsa pergi! Aku akan memaafkan kesalahamu!" Jeritnya sakit.

Fen melotot mendengar perunturan putrinya yang terdengar bodoh. "Apa yang kamu ucapkan, kamu lebih memilih laki-laki brensek ini dibandingkan orang tuamu!" Wanita itu mencengkram bahu putrinya yang ingin melangkah kearah Ariz.

"Aku lebih baik berpisah dengan kalian berdua, dari pada berpisah dengan Ariz!" Teriaknya dengan air mata, Arsa yang tidak mengerti menangis dan meminta Ariz untuk menggendongnya.

"JANGAN DEKATI CUCUKU!" Bentak Fengyin menatap Ariz yang berniat mengambil Arsa.

"Hentikan semua ini! Serahkan saja putraku!" Kesabaran Ariz menipis, ia hanya ingin putranya dikembalikan, bahkan Ariz tidak peduli sama sekali jika ia dan Fang yin akan bercerai, atau ia tidak akan dibiarkan lagi menginjakkan kaki di perusahaan.

Ia hanya ingin putranya, itu saja.

Bayu yang sedari tadi berdiri dibelakang Ariz tidak tau harus melakukan apa, laki-laki itu akhirnya memilih diam dan melihat apa yang akan Tuannya lakukan selanjutnya.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang