part-55

1.7K 75 2
                                    


Heppy Reading📖

Suara gesekan kartu terdengar beberapa kali digedung hotel mewah yang terletak ditengah kota, Jenny dan Dory yang sedang melakukan check-in hotel terlihat beberapa kali mondar-mandir dengan raut cemas.

Apalagi saat melihat beberapa kartu kredit yang berserakah diatas meja Represionis, kartu kredit yang berisi uang miliaran itu milik mereka.

Namun, agaknya kartu itu tidak berguna sekarang.

Repsesionis wanita yang melayani mereka sekali lagi menghela nafas.
"Maaf Nona, sekali lagi kartu milik Anda bermasalah." Ujarnya seraya meletakkan kartu itu bersama dengan lainnya.

Dory dan Jenny saling tatap, itu adalah kartu kredit terakhir mereka. Mengapa mereka cukup sial hari ini!

"Tidak mungkin semuanya bermasalah! Pasti pelayanan di sini yang bermasalah!" Bantah Dory yang merasa mulai pegal karena terus berdiri.

"Mom, dimana kita akan tinggal kalau begini?" Pasrah Jenny, ia menunduk malu saat beberapa karyawan dan penghuni hotel menatap kearah mereka.

Represionis itu memutar bola matanya malas. "Bagaimana jika, Anda mengecek saldo kartu kredit milik Anda?" Ucapnya berusaha ramah.

Menghadapi pelanggan seperti ini benar-benar menguras emosi.

"Untuk apa dicek? Kartu-kartu itu berisi uang ratusan juta didalamnya! Kamu kira kami orang miskin." Seru Dory tidak terima. Ia merasa diremehkan.

"Tidak ada yang mengatakan bahwa Nyonya orang miskin disini. Tapi setiap kali saya menggesek kartu-kartu itu, kartu itu mengatakan bahwa dia tidak memiliki isi. Atau saya perjelas saja, bahwa kartu itu tidak memiliki nominal uang sepeser pun didalamnya." Tekan sang Represionis yang sejak tadi sudah bersabar.

Wajah Dory dan Jenny sedetik berubah pias mendengar nada sarkas itu, lantas keduanya cepat-cepat mengecek handphone masing-masing dan menemukan bahwa kartu debit mereka memang kosong.

"Riwayat penarikan dilakukan kemarin sore, jika saya boleh memberi tau, sepertinya kalian berdua mengalami penipuan atau mungkin perampokan..." Represionis itu tersenyum menenangkan walau dalam hatinya berbeda.

Dory sama sekali tidak mendengar ucapan wanita didepannya, tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, ia menarik tangan Jenny dan membawanya keluar dari gedung hotel.

__________

Asya mengunyah buah jeruk ditangannya seraya menatap sekeliling Mansion yang terasa sepi.

Beberapa menit yang lalu Goni sudah pergi, meninggalkan dirinya sendirian disini. Jika ditanya apa yang membuatnya masih betah disini, jawabannya adalah...

Kemana perginya pembantu serta beberapa penjaga yang bertugas di Mansion ini?
Para bawahan yang Dory pekerjakan untuk mengurus Mansion ini seakan menghilang bak ditelan bumi.

Saat ia dan Goni pertama kali datang kemari, tak ada satupun penghuni Mansion yang menyambut mereka.

Asya hanya menemukan beberapa kartu kredit yang berserakah diatas meja yang terletak diruang keluarga. Otaknya masih berusaha berpikir, tapi sebelum ia menemukan jawabannya, bel pintu terdengar dari luar.

Asya terdiam untuk sesaat, siapa? Apakah Dory dan Jenny kembali.

"Astaga, gimana kalau beneran mereka?" Ringis Asya yang mulai panik. Ia sendirian disini, bagaimana jika Jenny dan Dory memukulnya atau, tidak sekalian membunuhnya!

Dengan ragu ia mulai mendekati pintu dan perlahan membukanya.

Seketika helaan nafas lega keluar dari bibirnya kala melihat Ariz berdiri dengan senyuman lebar miliknya.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang