part-33

1.9K 99 11
                                    

Heppy Reading.


Marissa sedari tadi menagis menatap dua keluarganya, Chen disampingnya hanya diam dengan raut wajah datar.

"Aku janji, aku janji akan balas mereka." Marissa mengenggam tangan Mommynya.

"Karena mereka, kalian ada disini." Lanjutnya penuh dendam.

"Mereka berdua tidak ada sangkut pautnya, kamu jangan berlebihan."

Ketiganya menatap laki-laki disamping Marissa. Sedangkan Chen Heng beralih menatap Marissa.
"Ibu dan adikmu dipenjara karena salah mereka sendiri, Mommymu mencuri dana perusahaan sedangkan adikmu menuduh Bagas yang tidak tau apa-apa."

Jenny menundukkan kepalanya sedangkan Dory mengelengkan kepalanya tidak terima.
"Marissa! Kamu harus percaya sama Mommy! Kami tidak melakukan apapun!"

Chen Heng terkekeh mendengarnya.
"Seluruh bukti ada sama Mama, mau mengelak bagaimana pun kalian tetap bersalah."

"Diam kamu! Harusnya kamu sebagai menantu membantu kami. Bukan malah menyudutkan!" Dory menatap menantunya dengan emosi.

Marissa hanya bisa pasrah mendengar makian Ibunya.

"Lihat Marissa? Ini laki-laki yang kamu banggakan?" Dory tersenyum remeh menatap anak sulungnya.

"Baru seminggu setelah kalian menikah, lihat kelakuannya sekarang!" Dory berdiri dari duduknya seraya mengelus kepalanya yang terasa pusing.

"Mom...." Panggil Marissa pelan.

"Sudahlah, Jenny mari kembali!" Dory meninggalkan keduanya diikuti Jenny.

"Jenny."

Langkah Jenny terhenti mendengar panggilan Kakaknya.
"Jaga Mommy."

Jenny mengangguk, "ada lagi?" Tanyanya saat melihat Marissa yang terlihat ingin kembali berbicara.

Walaupun sedikit ragu, Marissa tetap mengungkapkan maksudnya.
"Goni ingin bertemu."

Jenny berdecih mendengarnya.
"Untuk apa? Bajingan itu mau menertawakanku?" Ia tidak akan pernah lupa bahwa ia masuk kedalam sel karena ulah laki-laki itu.

Ditambah Ariz laki-laki yang ia cintai juga ikut memasukkannya kedalam penjara ini.

Tanpa mau mengatakan apa-apa, Jenny lanjut melangkah pergi meninggalkan Marissa dan Chen Heng.

Marissa meraup wajahnya secara kasar, kenapa jadi seperti ini!
"Harusnya kamu nggak ngomong seperti itu sama Mama, kamu harusnya percaya."

"Untuk orang yang jelas-jelas melakukan kejahatan tidak bisa aku percaya Rissa, aku bukannya membela, tapi Mama dan Jenny terbukti melakukan itu semua." Ujar Chen Heng tenang.

"Ha, kamu kira aku bodoh? Sejak tadi kamu membela pihak lawan dan terus menyudutkan Ibu dan adikku!" Nada Marissa mulai meninggi.

Nafas Marissa juga ikut naik akibat emosi, ia menganggukkan kepalanya dan tertawa miris.
"Kenapa? Karena mantan istri kamu itu?"

"Dia tidak ada sangkut pautnya, berhenti berbicara omong kosong." Chen Heng berdiri dari duduknya dan keluar dari gedung kepolisian.

Keduanya memasuki mobil dan Chen Heng segera menyalakan mesin mobil.

"Sampai kapan?"

Chen Heng yang ingin melajukan mobil terhenti begitu mendengar suara Marissa yang bergetar.
"Chen Heng sampai kapan?" Air mata Marissa mulai mengalir. Tidak ada isakan, biarkan hatinya yang meraum sedih.

"Apa kurangnya aku? Aku cinta kamu, aku nerima kamu apa adanya, bahkan masa lalu kamu yang buruk itu juga aku terima." Ia berucap dengan getir, Marissa merasa kalah dengan wanita lemah itu.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang