part-62

2.2K 107 9
                                    

Hening beberapa menit setelah kedatangan Chen Heng di Mansion ini. Keduanya Asya dan Chen Heng memilih duduk diam sebentar sebelum memulai pembicaraan.

Di lantai 2 ini, mereka bisa melihat Ariz yang berjalan bolak-balik dibawah dengan raut wajah tertekan. Sekali-kali laki-laki itu tampak menatap pintu dengan ragu. Seperti tengah merencanakan sesuatu.

"Tidak mau di usir?"

Asya tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara laki-laki yang duduk di seberang meja didepannya.

"Tidak." Asya menghela nafas.

"Katakan saja." Seakan mengerti, Chen Heng membiarkan Asya untuk berbicara.

"Itu..." Kelopak mata Asya turun kebawa menatap kakinya. "Apa kamu tau tentang Arsa?" Tanyanya sedikit ragu. Bagaimana pun Asya yang menyuruh mantan suaminya ini datang kemari, setelah pembicaraannya dengan Ariz barusan, Asya yakin, Bagas, Fang yin, Jia li beserta Chen Heng menyembunyikan sesuatu dibelakangnya.

Chen Heng terdiam selama beberapa detik.
"Arsa...?"

"Oh, dia putra Fang yin bersama Ariz." Pelan Asya memberi tau.

Chen Heng terlihat mencerna ucapan Asya, namun selang beberapa menit laki-laki itu tersenyum. Sepertinya ia tau arah pembicaraan Asya.

"Jika kamu menanyakan siapa Ibu kandung dari Putra Ariz, akan aku katakan."

Tanpa sadar Asya meneguk ludahnya menunggu kelanjutan.

"Yang pastinya anak itu tidak keluar dari rahim Fang yin, bisa dibilang tidak akan bisa..." Chen Heng menatap langit melalui kaca jendela disamping mereka, Laki-laki itu terlihat mengenang masa lalu.

Kembali Chen Heng menatap Asya yang juga menatapnya penasaran.
"Fang yin mandul."

Mata Asya mengerjab karena kaget.
"Apa?! Fang yin mandul? M-mengapa bisa? Bukankah kalian akan memiliki anak waktu itu?"

Asya jadi teringat perselingkuhan laki-laki didepannya ini, ia tidak salah ingat ketika Chen Heng mengatakan Fang yin hamil.

Chen Heng terkekeh miris mendengarnya, ia anggap ucapan mantan istrinya barusan adalah ejekan untuknya. Ia mengeleng.
"Itu tipuan Asya, lebih tepatnya Fang yin yang menipu ku." Raut kebencian tertampan jelas ketika Chen Heng mengingat masa lalu.

"Setelah kamu meninggalkan aku, aku dan Fang yin hanya menjalani pernikahan selama 2 tahun, Fang yin yang tidak bisa memiliki anak baru ku ketahui saat Fang yin mau mengaku. Ah betapa bodohnya aku dimasa lalu." Chen Heng menyandarkan punggungnya di kursi sembari mengingat ucapan wanita itu yang mengatakan bahwa dirinya keguguran.

Padahal itu hanya siasat Fang yin agar dapat mempertahankan pernikahan mereka.

"Aku sudah pasti tidak terima, kami akhirnya bercerai. Dan aku menyesal Asya.." Chen Heng menatap penuh kearah Asya.

Sedangkan Asya terlihat memikirkan sesuatu. "Tapi, berita itu?"

"Tentang kematian ku? Itu Kamuflase Fang yin dan salah satu syarat agar Fang yin mau berpisah dari ku, asal kamu tau, wanita itu sempat tidak ingin di ceraikan." Chen Heng menghembuskan nafasnya ketika mengingat drama Fang yin.

"Kamu menyetujuinya, tapi untuk apa Fang yin melakukan itu?"

"Sebelum perceraian kami, kudengar Ibunya menjodohkan dia dengan laki-laki lain. Tidak tau pasti, tapi aku yakin syarat aku mati di usulkan oleh keluarganya."

Asya mengangguk mengerti, keluarga Fang yin sepertinya tidak ingin rahasia masa lalu kelam putri mereka diketahui oleh keluarga Ariz. "Lalu, bagaimana Arsa ada diantara Ariz dan Fang yin?" Tanyanya penasaran dengan keduanya.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang