MBH ~Part 4~

4.6K 338 0
                                    

Setelah selesai mengajar Haechan tidak kembali ke ruangannya, ia akan pergi ke ruangan Renjun untuk bercerita tentang semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai mengajar Haechan tidak kembali ke ruangannya, ia akan pergi ke ruangan Renjun untuk bercerita tentang semalam.

Ditengah perjalanan ia berpapasan dengan Jeno yang kebetulan sedang sendiri, biasanya anak itu bersama kekasih dan teman-temannya.

Kebetulan sekali Haechan sedang perlu juga dengan Jeno.

"Jeno!" panggil Haechan.

Jeno menoleh menatap orang yang memanggilnya. "Iya Sir, ada apa memanggil saya?"

Haechan tersenyum canggung. "Ah begini Jeno, saya ingin berbicara sebentar denganmu. You have free time now?"

Jeno nampak berpikir. "Of course Sir," jawabnya.

Haechan tersenyum tipis. "Mari ikut saya, tidak mungkin kita membahasnya disini." Kemudian ia berjalan mendahului Jeno.

Jeno mengikuti Haechan dari belakang dengan langkah santai tapi otaknya sedang menerka-nerka apa yang akan dosen muda itu bicarakan padanya.

Sesampainya diruang Renjun, Haechan langsung masuk. Ia mempersilahkan untuk mahasiswanya untuk masuk juga. "Silahkan Jeno!"

Jeno masuk dengan canggung, memandangi ruangan yang banyak sekali lukisan dan berbagai karya seni lainnya.

"Sir Haechan, ada apa ke sini?" tanya seseorang yang sedang duduk santai di kursinya.

Haechan langsung menatap kearah Renjun. "Saya izin sebentar Renjun Ssaem, ada yang ingin saya bicarakan dengan mahasiswa saya. Bolehkah saya meminjam ruangan anda?" Haechan menatap Renjun memohon.

Renjun memicing matanya menatap Haechan curiga.

'Nanti aku jelaskan' ucap Haechan tanpa suara.

Renjun yang mengerti lantas mengangguk. "Silahkan Sir Haechan. Apakah saya harus keluar?"

Haechan sontak menggeleng. "Tidak perlu Renjun Ssaem, anda lanjutkan saja kegiatan anda."

Jeno menatap keduanya dalam diam, ini kenapa ia dibawa ke ruang dosen seni?

"Duduklah!" Haechan mempersilahkan mahasiswanya untuk duduk, kebetulan diruang Renjun ada sofa yang biasa digunakan untuk beristirahat.

Jeno pun duduk dengan tenang.

Haechan mengambil nafas, tiba-tiba ia jadi gugup. "Ekhem ... jadi saya memanggilmu karena ingin mengatakan beberapa hal."

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang