MBH ~Part 65~

2.9K 202 10
                                    

Haechan dan Renjun kompak mencari ide bagaimana cara memberitahu Xiaojun tentang status Haechan yang sudah menikah, mencari cara yang pas tanpa menimbul sesuatu yang buruk atau permasalahan yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan dan Renjun kompak mencari ide bagaimana cara memberitahu Xiaojun tentang status Haechan yang sudah menikah, mencari cara yang pas tanpa menimbul sesuatu yang buruk atau permasalahan yang baru. Pokoknya tidak boleh ada seorangpun yang tau selain para pihak saja, karena akan sangat beresiko jika ada yang tau selain mereka.

Sekarang keduanya sedang berada di ruangan Haechan, duduk bersisian dengan kepala yang di rebahkan ke sandaran sofa sambil menatap langit-langit. Setelah makan siang keduanya hanya melamun, sekitar sepuluh menit sudah keduanya dalam posisi tersebut.

"Ah aku ada ide." celetukan tiba-tiba Renjun membuat Haechan tersentak terkejut, kepalanya langsung menoleh kearah Renjun. "Apa?" tanya Haechan.

Renjun membenarkan posisinya duduknya yang membuat Haechan juga ikut menegakkan tubuhnya.

"Begini, kau ajak dia bertemu diluar, aku juga akan ikut menemuinya bersamamu. Kita tidak bisa membicarakannya disekitar kampus," jawab Renjun menjelaskan idenya.

Heum ... boleh juga ide Renjun, tapi bagaimana cara Haechan mengajak rekan kerjanya itu untuk bertemu diluar?

"Bagus sih idemu, tapi bagaimana aku mengatakan padanya?"

Renjun tersenyum tipis sambil menepuk bahu Haechan. "Kau tenang saja, aku akan mengatakan padanya nanti." Ia sudah memikirkan bagaimana baiknya, ia sendiri yang akan berbicara pada Xiaojun dan menentukan dimana tempatnya. Sengaja tidak menyuruh Haechan sudah mengajak Xiaojun secara langsung karena akan menimbulkan kesalahpahaman, apalagi jika ada yang melihat atau mendengar percakapan keduanya.

"Eum ... jika dia sudah setuju, bagaimana cara aku meminta izin untuk keluar pada suamiku?" Nah, ini yang Haechan takutkan, suaminya. Bagaimana ia meminta izin keluar pada Mark, alasan apa yang harus ia ucapkan agar diberikan izin keluar sendiri?

Renjun mengerti akan kekhawatiran Haechan, tapi ia tau bagaimana cara meminta izin agar suami sahabatnya memberi izin. "Itu gampang. Kau bilang saja ingin keluar jalan-jalan dengan ku, aku yakin dia pasti akan memberimu izin. Selama ini dia gak pernah melarang atau mengekang mu keluar berdua denganku. Aku nanti akan menjemputmu ke sana."

Renjun sangat yakin jika Haechan mengatakan seperti yang ia jelaskan pada Mark, pasti pria itu akan memberi izin Haechan untuk keluar. Selama ini Mark tak pernah melarang Haechan pergi bersamanya, tak pernah mengekang Haechan kemana saja asalkan perginya tak sendiri. Mark membebaskan Haechan untuk menikmati hidupnya sendiri, mencari kesenangannya sendiri, melakukan hal-hal yang dapat membuatnya bahagia.

Mark itu sangat penegerian dan terbuka sebagai seorang suami. Kebahagiaan sang istri adalah hal yang utama. Sadar jika dirinya tak punya banyak waktu untuk istrinya, jadi ia membebaskan sang istri untuk mencari kebahagiaannya sendiri saat dirinya tak ada di samping istrinya.

Mendengar penjelasan dari Renjun membuat Haechan manggut-manggut. Benar yang sahabatnya katakan, Mark pasti akan membiarkan pergi jika itu bersama Renjun. Alasan tersebut pun tak sepenuhnya bohong, ia memang pergi bersama Renjun, tapi perginya adalah untuk bertemu pria lain.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang