MBH ~Part 35~

3.9K 245 13
                                    

Hujan disiang ini turun begitu deras, Haechan yang hendak pulang ke rumah mengurungkan niatnya dan memilih memakan mie instan cup di ruangan Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan disiang ini turun begitu deras, Haechan yang hendak pulang ke rumah mengurungkan niatnya dan memilih memakan mie instan cup di ruangan Renjun. Kebetulan sahabat mungilnya itu menyetoknya beberapa cup di ruangannya yang akan dimakan ketika tiba-tiba kelaparan saat sehabis mengajar sambil merilekskan pikiran sebelum pulang ke rumah.

"Sepertinya hujannya masih lama berhenti," ucap Renjun sambil memperhatikan kearah jendela.

"Heuem ... kau benar, mungkin sore baru reda," sahut Haechan.

Keduanya kembali terfokus pada mie mereka masing-masing. Namun tiba-tiba Renjun teringat dengan sesuatu.

"Ah Chan, apa kau sudah melakukannya?" tanyanya dengan raut penasaran.

Haechan menaikan satu alisnya. "Melakukan apa?" tanyanya bingung.

"Apa lagi? Membuat Jung junior lah."

Perkataan Renjun itu sontak membuat Haechan tersedak, rasanya cukup sakit karena mienya pedas.

Renjun buru-buru memberikan air pada sahabatnya, Haechan lantas mengambilnya dan meminumnya dengan cepat.

Renjun mengelus punggung sahabatnya dengan lembut, raut wajahnya terlihat panik.

Dirasa cukup Haechan meletakkan kembali gelasnya di atas meja. Tenggorokannya terasa perih, hidungnya juga jadi berair, tangannya mengambil tisu dan mengelap hidungnya.

Renjun jadi merasa bersalah pada Haechan karena bertanya hal seperti itu secara tiba-tiba. "Chan kau tak apa? Aku minta maaf."

"I'm okay. Aku maafkan. Tapi jangan tiba-tiba bertanya tentang itu, aku 'kan terkejut," ucap Haechan sambil terus mengelap hidungnya, rasa perih di tenggorokannya sudah mulai mereda.

Renjun membalasnya dengan ceringan. "Jadi bagaimana, apa kalian sudah melakukannya?" tanyanya kembali.

Haechan mendengus, bukannya berhenti bertanya hal bodoh itu, Renjun malah bertanya kembali. Tidak cukup apa ia sampai tersedak tadi?

"Chan jawablah," desak Renjun yang melihat Haechan hanya diam saja.

"Yak berhenti bertanya hal bodoh itu, Huang. Itu privasi ku!" ucap Haechan dengan nada kesal.

Renjun bedecih mendengar perkataan Haechan. Tinggal jawab saja apa susahnya sih?

"Yak aku ingin tau! Lagipula aku hanya bertanya saja, tinggal jawab iya atau tidak. Bukan menyuruhmu bercerita secara detail proses pembuatan Jung junior dari awal sampai akhir."

Benar-benar sahabatnya ini tidak bisa direm mulutnya. Ah lebih baik ia menjawab saja daripada pembahasan ini terus berlanjut.

"Belum, sudah ku jawab 'kan? Jadi cukup sampai disini saja membahas hal yang tidak berfaedah itu."

"Ih kok belum? Padahal musim hujan seperti ini sangat cocok bergumul panas di atas ranjang. Juga sehat tau, karena membakar kalori, jadi dirimu yang gembul ini jadi sedikit kurus jika melakukannya secara rutin. Kau 'kan malas berolahraga raga, jadi alternatif olahraga di ranjang patut dicoba," ucap Renjun panjang lebar ala-ala influencer.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang