MBH ~Part 37~

3.5K 253 4
                                    

Haechan menyiapkan semua keperluannya untuk berlibur besok, memasukkannya kedalam koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan menyiapkan semua keperluannya untuk berlibur besok, memasukkannya kedalam koper. Tidak banyak yang dibawa karena ia dan Renjun hanya berlibur tiga hari.

Mark hanya duduk diam di atas sofa melihat aktivitas yang dilakukan oleh istrinya.

Setelah selesai packing barang-barangnya, Haechan menghampiri sang suami.

"Sudah semuanya?" tanya Mark yang langsung dibalas anggukan oleh sang istri. Ia pun berdiri dari duduknya, meraih tangan istrinya. Keduanya beranjak dari walk in closet menuju tempat tidur dan merebahkan tubuh mereka.

"Kau sudah bilang pada Renjun jika besok diantar oleh Hyung ke bandara?" tanya Mark.

"Sudah, kami akan bertemu di sana, Injun juga diantar oleh Dery hyung" jawab Haechan.

Kemarin Mark mengatakan jika akan mengantarnya menuju bandara, ia mau menolak karena tidak mau merepotkan nya, lagipula ada pak Song yang biasa mengantarnya. Namun Mark kekeuh ingin mengantarnya.

Padahal perjanjian awalnya Renjun akan kemari diantar oleh Hendery, lalu mereka berdua berangkat ke bandara diantar oleh pak Song. Tapi ya sang suami sudah mengatakan demikian, ia tidak bisa menolak.

"Sudah mendapatkan penginapan yang bagus 'kan?" tanya Mark lagi, ia ingin memastikan jika sang istri melakukan seperti apa yang sudah ia katakan.

Haechan mengangguk kecil. "Sudah, kami menyewa sebuah villa."

"Bagus, nanti gunakan card yang Hyung berikan untuk liburan, jangan pakai uangmu sendiri. Beli apapun yang kau inginkan, jangan memikirkan soal harga dan lainnya," ucap Mark.

Haechan langsung mengangguk mengiyakan. Ia sebenarnya tidak ingin buang-buang uang menyewa sebuah villa mewah, cukup hotel biasa saja, karena kegunaannya sama saja menurutnya, yaitu untuk beristirahat. Beristirahat di hotel biasa saja juga nyaman dan pastinya juga bersih. Namun suaminya ini memprotes hal itu.

Ia masih belum bisa mengikuti gaya hidup keluarga ini yang serba mewah dan berkelas, berbanding terbalik dengan gaya hidupnya yang sederhana dan juga pas-pasan.

Aneh memang, dirinya sendiri lahir dari keluarga kaya raya, papanya memiliki perusahaan cukup besar yang dikelola oleh ayahnya, dan sekarang perusahaan itu semakin berkembang. Tapi kehidupannya seperti orang biasa, yang mempertimbangkan banyak hal ketika ingin melakukan sesuatu yang harus mengeluarkan uang, yang harus menabung terlebih dahulu jika menginginkan barang yang mahal, yang selalu makan makanan murah ketika akhir bulan, karena tidak ingin mengambil uang yang sudah ditabung, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang ia lakukan yang mencerminkan sebagaimana seorang manusia sederhana menjalani hidup.

Haechan sendiri juga bukan orang yang terobsesi dengan harta, ia lebih menyukai hal-hal yang sederhana. Karena menurutnya terlalu menyukai harta dan ambisius dalam mencari harta itu tidak baik, dicari sekedar saja, rezeki sudah ada Tuhan yang mengatur.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang