MBH ~Part 59~

3.1K 211 39
                                    

Dua hari sudah berlalu, sepasang suami-istri itu masih saja berperang dingin dan menghindar satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua hari sudah berlalu, sepasang suami-istri itu masih saja berperang dingin dan menghindar satu sama lain. Namun walaupun begitu Haechan tetap melakukan kewajibannya seperti biasa, Mark pun tetap memeluk dan mengecup kening sang istri saat hendak berangkat bekerja. Tapi ya hanya sebatas itu saja. Mereka akan kembali saling mendiami dan tak berbicara satu sama lain.

Saat tidur pun tak saling berpelukan melainkan saling memunggungi. Saat bersama keluarga baru mereka terlihat dekat seperti biasanya, walaupun itu sama sekali tak membantu. Dikarenakan keduanya hanya duduk berdekatan tapi tak saling menatap, apalagi berbicara.

Aura yang terpancar dari keduanya benar-benar sangat suram, tidak ada aura positif yang melingkupi keduanya seperti hari-hari biasa. Terlihat seperti sedang musuhan.

Anggota keluarga semakin yakin saja jika sepasang suami-istri itu sedang bertengkar, namun sampai sekarang mereka belum tau apa permasalahannya, apa penyebab yang membuat keduanya bertengkar sampai menghindari satu sama lain?

Saat para keluarga sedang dilanda kebingungan, dua oknumnya sendiri masih mempertahankan ego masing-masing. Mark masih menunggu sang istri mengakui kesalahannya dan mau menerima hadiah darinya, sedangkan Haechan masih menunggu sang suami yang meminta maaf karena sudah bersikap dingin padanya.

Jam tangan mewah itu masih Mark simpan, tak jadi dibakar. Setelah dipikir lagi, sebaiknya ia simpan saja sampai sang istri mau menerimanya. Jika benar dibakar, itu malah membuat situasi makin rumyam, tak mau mengambil resiko jika kedua orangtuanya akan marah-marah karena membakar barang mahal yang sama saja seperti membakar uang, dan bisa saja istrinya juga sangat marah karena hal itu.

Walaupun sedang mendiami Haechan, tapi Mark masih tetap memikirkan perasaan istrinya itu. Diam-diam ia tetap mengawasi sang istri di setiap ada kesempatan, memastikan jika istrinya dalam keadaan baik-baik saja.

Selama dua hari ini yang ia dapati, Haechan baik-baik saja, tidak terlihat bersedih sama sekali, kecuali auranya yang meredup saat bersamanya. Saat dengan anggota keluarga, Haechan bisa tersenyum bahkan tertawa riang tanpa beban. Namun saat dengannya wajah cantik itu akan flat, tak ada senyuman sedikitpun diwajahnya.

Tak ada tanda-tanda jika Haechan sudah mulai tau di mana letak kesalahannya. Si cantik keras kepala itu masih mengetes egonya.

Baiklah, ia akan mempertahankan sedikit lagi egonya sebelum benar-benar meluapkannya untuk menyadarkan Haechan dari kesalahan yang sudah diperbuatnya itu.



Hal yang sama dialami oleh Renjun, ia bisa merasakan aura suram yang terpancar dari Haechan. Ia sangat yakin jika sang sahabat sedang ada masalah dengan sang suami. Dan bisa dipastikan jika itu permasalahan yang terjadi hari minggu lalu saat ia berkunjung ke kediaman Moon. Jadi permasalahan itu belum selesai hingga sekarang?

Apa sih masalahnya hingga sepasang suami-istri itu bertengkar?

Mulut Renjun sangat gatal ingin bertanya pada Haechan, namun ia mencoba untuk menahannya. Ah tapi ia tak bisa, rasa penasarannya mendominasi.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang