My Beloved Husband (MarkHyuck)

MBH ~Part 73~

Kini malam berganti pagi, matahari mulai menampakan dirinya menggantikan bulan yang sudah menyelesaikan tugasnya. Rasanya baru sebentar tertidur dan terpaksa bangun karena sudah waktunya untuk melakukan aktivitas. Sebagai seorang istri dan menantu yang baik, Haechan tentu harus melakukan tugasnya dengan baik dan tulus. Meski rasa pusing dan mual ia rasakan, namun ia coba abaikan. Mengandalkan permen yang ia beli waktu itu untuk menghilangkan rasa campur aduk di dalam perutnya. Untuk rasa pusingnya mungkin akan hilang setelah ia sarapan.

Selesai membuat sarapan bersama ibu mertuanya, Haechan melangkah kaki menuju kamar untuk melihat suaminya. Tadi saat di tinggalkan sang suami sedang membersihkan diri, katanya hari ini akan berangkat ke tempat gym bersama dengan sahabatnya.

Memang sebelumnya Mark sudah menyetujui untuk ikut ke gym bersama dengan ketiga sahabatnya. Semalam saat ia sibuk dengan ponselnya saat Haechan masuk ke kamar itu, ia sedang membalas pesan dengan para sahabatnya. Hendery dengan semangat mengajak mereka semua ke tempat gym, katanya sudah lama tidak olahraga bersama. Saat dulu belum punya kesibukan sendiri-sendiri mereka sering sekali nge-gym bersama, bukan hanya itu saja, masih banyak aktivitas yang mereka lakukan bersama. Mereka biasanya menyebutnya, 'bromance activities'.

Di setiap ada kesempatan untuk berkumpul, maka mereka akan menghabiskan waktu senggang mereka bersama. Mereka berempat sudah seperti layaknya saudara. Walaupun dua di antaranya sudah mempunyai pasangan, namun waktu untuk berkumpul dengan sahabat tetap diluangkan.

Dulu saat Mark belum menikah, Hendery yang sudah mempunyai tunangan pun tetap memprioritaskan persahabatan mereka. Untungnya Renjun itu bukan orang yang posesif pada pasangannya, tidak menghalangi sang tunangan untuk bersenang-senang dengan para sahabatnya. Karena apa? Renjun sendiri pun demikian, ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan keluarga dan sahabatnya. Ia dan Hendery memang terikat dalam hubungan yang serius dan berniat untuk hidup bersama di masa depan. Namun walaupun begitu sebagai manusia biasa pasti membutuhkan waktu untuk menyenangi diri sendiri, seperti ; quality time bersama orang tersayang selain pasangan dan me time sendiri, kedua hal itu sangat diperlukan.

Haechan pun demikian, ia tidak pernah melarang Mark untuk menikmati waktu dengan para sahabatnya itu. Meski ia punya hak untuk menahan suaminya pergi. Tetapi ia bukan tipe istri yang posesif dan membebaskan suaminya. Cukup berikan kepercayaannya pada sang suami, lagipula pria tampan itu tidak akan macam-macam diluar sana.

Selama ini Mark pun begitu mempercayainya, membebaskannya menikmati hidupnya sendiri sesuai dengan keinginannya. Hanya saja syaratnya ketika ingin pergi harus bilang dulu dengan siapa dan kapan pulang, intinya saat hendak pergi mereka harus sama-sama memberitahu sang pasangan.

Mereka ini berkomitmen, hal-hal seperti itu diperlukan untuk memperkuat hubungan mereka.

Haechan mendekati sang suami yang sedang memasukkan barang-barang yang akan di bawa kedalam tas, suaminya sudah terlihat rapi dengan setelan baju olahraganya.