MBH ~Part 62~

3.1K 231 18
                                    

Setelah berbaikan dan melakukan dinner romantis malam itu, sepasang suami-istri muda itu kembali harmonis seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah berbaikan dan melakukan dinner romantis malam itu, sepasang suami-istri muda itu kembali harmonis seperti biasanya. Aura yang pernah meredup, kini kembali menerang, terpancar keseluruhan rumah yang membuat anggota keluarga bahagia melihatnya.

Hal yang sama dirasakan oleh sabahat keduanya, permasalahan yang terjadi sudah selesai dan mereka sudah berbaikan, makanya raut wajah keduanya terlihat cerah kembali. Walaupun Lucas dan Hendery masih belum tau apa permasalahan, tapi mereka bersyukur karena Mark sudah tak kusut atau frustasi lagi. Renjun yang tau permasalahannya, dibuat senang saat mendengar kabar Haechan berhasil menjalankan misi.

Nampaknya anggota keluarga seperti mulai melupakan tentang keinginan mereka yang menginginkan Jung junior, karena permasalahan yang terjadi mereka jadi melupakan hal yang sangat penting itu, tak terkecuali dengan dua oknumnya sendiri. Kecuali Renjun tentu saja, anak itu akan terus mengingat sampai keinginannya terwujud. Sepertinya ia harus cepat bergerak agar sahabatnya mengingat kembali tujuan awal mereka.

Ngomong-ngomong tentang permasalahan yang sudah terselesaikan itu, ternyata diam-diam Mark sudah meminta maaf secara pribadi pada ayah dan bundanya sang istri. Jujur saja sebenarnya ia malu dan merasa sangat bersalah pada kedua orang itu karena sudah kasar pada anak mereka. Namun sebagai seorang pria yang bertanggungjawab, ia memberanikan diri untuk menemui mereka secara langsung tanpa sepengetahuan siapapun.

Syukur ayah dan bundanya sang istri menerima permintaannya dengan tulus, mereka memang kecewa, namun yang namanya berumah tangga pasti kejadian seperti itu bisa saja terjadi tanpa dielakkan.

Mereka tidak menyalahkannya, akan tetapi mereka berpesan agar lain kali hak seperti itu jangan terjadi lain, secepat mungkin dicegah jika kiranya akan terulang kembali. Ia juga mendapatkan sedikit nasehat dari ayah mertuanya itu.

Meskipun sudah lega karena sudah meminta maaf pada ayah bundanya sang istri, tetap saja ada yang mengganjal dihatinya. Setelah dipikir, tenyata dibalik rasa gelisah nya itu, ia belum meminta maaf langsung kepada kedua orang tua kandung istrinya. Ia harus meminta maaf pada papa mamanya sang istri, karena sudah melukai hati anak kandung mereka, buah hari mereka, cahayanya mereka.

Dikarenakan makam keduanya bukan ada di di Korea, melainkan Amerika. Jadilah ia hanya bisa meminta maaf dengan cara datang ke gereja yang dekat dengan rumahnya. Di sana ia mengucapkan kalimat permintaan maaf dengan harapan semoga permintaan maafnya dapat didengar, ia merasa sangat bersalah pada papa mamanya sang istri karena tidak bisa jadi suami yang baik untuk anak kandung mereka, terlebih pada papanya sang istri. Beliau sudah menitipkan anak tercinta padanya, untuk ia jaga sampai akhir hayatnya, dijadikan sebagai pengganti beliau yang sudah tiada.

Untung waktu itu di gereja sedang sepi karena bukan hari ibadah rutin, jadi tidak ada yang tau jika Mark Jung yang kaku itu menjatuhkan air matanya dengan kedua tangan yang di tangkup dengan posisi tubuh bersimpuh.

Selain meminta maaf, ia juga mendoakan mereka berdua, sebagai seorang menantu tentu ia harus mendoakan kedua mertuanya yang sudah tiada. Orang tua sang istri juga sudah menjadi orangtuanya.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang