MBH ~Part 81~

2.8K 173 9
                                    

Hari ini hari kedua sepasang suami-istri muda itu berada di kediaman Moon, mereka sangat menikmati hari yang mereka lewati bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini hari kedua sepasang suami-istri muda itu berada di kediaman Moon, mereka sangat menikmati hari yang mereka lewati bersama. Terlebih bagi Mark yang jarang-jarang bisa memiliki waktu luang seperti ini. Sebenarnya ia sibuk, hanya saja ia menunda pekerjaannya sebentar untuk menemani sang istri, melakukan apa saja untuk menyenangi istrinya dan menuruti apa saja keinginan istrinya.

Pekerjaannya bisa di kerjakan nanti yang penting sekarang ini adalah membuat si ibu hamil bahagia. Mark sudah bertekad dalam hati untuk menomorsatukan Haechan dan bayi mereka di atas segalanya, ia akan berperan jadi suami dan ayah yang baik untuk istrinya dan bayi mereka.

Seperti tadi malam si ibu hamil mengidam ingin makan buah pisang, dengan sigap Mark langsung membelinya di supermarket terdekat sebab di rumah tidak ada buah kuning itu. Saat sampai di rumah si ibu hamil malah tidak mau lagi, katanya buah pisangnya aneh, terlalu besar dan panjang dirinya jadi takut.

Mark hanya bisa membatin, sama buah pisang yang besar dan panjang takut, tapi sama 'miliknya' yang serupa besarnya si ibu hamil tidak takut, malah semangat sekali 'memakannya' kemarin sore.

Berakhirlah buah pisangnya di makan oleh Chenle dan Yangyang atas permintaan si ibu hamil. Awalnya kedua anak manis itu menolak, keduanya sudah kekenyangan sehabis makan malam, mana sanggup memakannya pisang lagi.

Manik bulat si ibu hamil langsung berkaca-kaca, bibirnya melengkung ke bawah siap mengeluarkan tangisannya. Melihat hal itu Mark langsung menenangkan sang istri, memeluk dan mengecup keningnya berkali-kali berharap istrinya tidak menangis. Namun telat, tangisan si ibu hamil pecah, tangannya meremat kuat baju sang suami menangis sesegukan seperti orang yang paling tersakiti di dunia sambil berucap 'Lele dan Yang-ie tidak menyanyangi Haechan-ie dan Aegi, mereka tidak mau makan pisang itu. Huhuhu ... mereka jahat pada Haechan-ie dan Aegi'.

Drama sekali bukan?

Chenle dan Yangyang seketika merasa bersalah sudah membuat si ibu hamil dan bayinya sedih sebab permintaannya Tidak di turuti. Lalu mereka berdua memakan pisang itu meski perut mereka sudah tidak muat menampungnya, tapi demi si ibu hamil berhenti menangis mereka rela walau perut mereka mau meledak rasanya.

Sang bunda membantu menantunya untuk menenangkan anaknya yang menangis, usahanya dan sang menantu membuahkan hasil, si ibu hamil berhenti menangis. Senyuman lebar terbit di wajah yang penuh dengan air mata, maniknya yang sembab berbinar melihat Chenle dan Yangyang memakan pisang, ia bertepuk tangan heboh sambil memekik senang kala pisang itu habis di makan oleh kedua adik manisnya.

Menyaksikan si ibu hamil bahagia kedua anak manis itupun bahagia, mereka tetap tersenyum meski sudah tepar di atas sofa tidak bisa bergerak lagi karena kekenyangan.

Tuan Moon yang sedari awal menonton drama keluarganya hanya bisa geleng-geleng kepala, anaknya mengidam ternyata merepotkan juga, kasihan kedua anak remaja itu yang terkena dampaknya. Tapi mau bagaimana lagi? Namanya juga ibu hamil, jika kemauannya tidak dituruti bisa menangis sepanjang hari dan merajuk.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang