MBH ~Part 26~

4.1K 253 0
                                    

"Chan, hari kau akan membantu mahasiswa mu belajar?" tanya Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Chan, hari kau akan membantu mahasiswa mu belajar?" tanya Renjun.

Haechan mengangguk. "Iya, Jun. Mereka terlihat sangat semangat untuk belajar" jawab Haechan.

Ia dapat melihat betapa serius dan semangatnya para mahasiswa belajar untuk ujian, dan tentu saja ia sangat senang.

"Bagaimana tidak semangat jika yang mengajari mereka adalah dosen manis favorit mereka?" ucap Renjun dengan tersenyum jahil.

Haechan sontak terkekeh. "Kau tidak ingin membantu para mahasiswa mu Jun?" tanyanya kemudian. 

Renjun sontak menggeleng. "Tidak Chan. Aku mudah sekali emosi jika penjelasan ku tidak bisa langsung dipahami, aku kesal ketika mereka bertanya berulang-ulang kali. Apalagi jika sudah sore, otak sudah bekerja dari pagi dan terus diasah, ketika sudah sore pasti lelah dan saat aku lelah aku akan marah-marah. Jadi lebih baik tidak. Aku juga ingin mereka berusaha sendiri agar mandiri dan tidak manja, aku hanya mensupport dan menasehatinya saja. Jika mereka ingin bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami mereka bisa menemui ku di ruangan ku."

Ya begitulah Renjun, ia adalah tipe orang mudah emosi dan kesal dengan mahasiswa yang tidak mendengarkan penjelasan dengan baik dan tidak bisa langsung bisa memahaminya, karena ia sangat malas mengulangnya.

Jika tidak bisa berarti mahasiswa tidak mendengarkan penjelasannya dengan baik, jika mereka mendengar dengan baik dan fokus pada saat proses pembelajaran, pasti mereka akan bisa.

Renjun cukup killer untuk seukuran dosen, dan tentu saja para mahasiswa cukup segan dengannya walaupun masih banyak juga yang suka merayunya karena menurut mereka wajah kesal Renjun bukannya menakutkan tapi malah menggemaskan.

Sebenarnya ia sangat lembut jika mahasiswanya mau mendengarnya dan serius dalam belajar, ia juga sangat mudah luluh jika mahasiswanya sudah menatapnya dengan tatapan memohon. Hanya tampilan luarnya saja galak, aslinya Renjun itu sangat lembut dan jiwa keibuannya juga sangat besar.

Caranya mendidik mahasiswanya berbanding terbalik dengan cara Haechan, namun tujuan mereka tetaplah sama. Mereka memiliki caranya sendiri untuk membimbing para mahasiswanya.

Renjun itu galak, tegas namun perhatian. Sedangkan Haechan itu lembut, perhatian, namun tegas. Kepribadian mereka sangat berbeda saat mendidik para mahasiswa dan karena sifat mereka itulah mereka banyak dicintai oleh para mahasiswanya.

Haechan hanya manggut-manggut saja. "Yasudah aku ke kelas ya, Jun. Masih ada satu kelas lagi. Kau sudah tidak ada kan?"

Renjun menggeleng. "Tidak ada, Chan. Aku akan pulang setelah ini." Ia memang sudah tidak ada kelas lagi setelah ini, untuk hari ini jadwalnya hanya sampai siang hari.

"Baiklah, aku duluan ya," pamit Haechan.

"Iya, Chan. Fighting!" seru Renjun memberi semangat.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang