MBH~Part 27~

3.8K 256 2
                                    

Ujian akan di adakan besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ujian akan di adakan besok. Setelah makan malam Jeno langsung memonopoli kakak iparnya untuk menemaninya belajar. Di atas meja persegi di ruang keluarga sudah dipenuhi oleh buku tebalnya, ia benar-benar bersungguh-sungguh belajar untuk besok.

Haechan terkekeh geli melihat berapa menggebu-gebunya semangat Jeno.

Keempat orang lainnya hanya menonton saja. Perubahan Jeno sangat signifikan, sebelumnya mereka tidak pernah melihat Jeno seserius itu dalam belajar, biasanya hanya belajar seadanya saja lalu sibuk kembali dengan gamenya.

Jeno tengah fokus mengerjakan soal essay yang Haechan berikan, hanya tinggal sedikit saja.

"Kakak ipar tips agar bisa cepat memahami pelajaran itu apa?" tanya Chenle tiba-tiba.

Haechan nampak berpikir. "Eum tidak ada tips khusus, hanya perlu fokus dan menyimak penjelasan guru dengan baik dan mengulangnya kembali saat di rumah. Yang paling penting materi itu jangan dihafal karena jika dihafal akan mudah lupa, tetapi diingat dan di simpan di dalam memori terdalam," jelasnya.

Chenle mengangguk paham.

"Kakak aku selesai," celetuk Jeno lalu menyerahkan lembaran essay itu pada Haechan.

Haechan lantas mengambilnya dan memeriksanya dengan teliti. "Hanya satu soal yang kurang tepat, tapi lainnya sudah benar."

Jeno nampak lesu. "Yang mana, Kak?" tanyanya.

Haechan pun menunjukannya dan memperbaiki jawaban yang sudah diisi oleh Jeno.

"Jangan sedih Jeno-ya, hanya sedikit kurang tepat, ini sudah memuaskan. Kakak yakin kau pasti bisa mengerjakan soal ujian di mata kuliah ini besok," ucapnya dengan nada lembut.

"Aku takut jika tidak bisa, 'kan soalnya pasti beda dengan yang Kakak berikan," ucap Jeno dengan lesu.

Haechan tersenyum tipis. "Tentu beda, tetapi jika kau memahami dengan baik materi di semester ini kau pasti bisa. Percaya pada kemampuan mu, dan kau harus percaya diri dalam menjawab soal jangan ragu-ragu. Yang paling penting jangan lupa berdoa." Ia mengusap lengan adik iparnya dengan lembut.

Jeno langsung memeluk Haechan tanpa aba-aba dan menyembunyikan wajahnya di bahu sempit kakak iparnya. Haechan terkekeh kecil lalu mengusap surai lebat adik iparnya. Lucu sekali melihat Jeno yang manja seperti ini, belum pernah adik iparnya ini manja padanya.

Mark yang melihatnya tentu terkejut dan menatap Jeno dengan tajam. Taeyong langsung menenangkan putra sulungnya yang hendak meluapkan kekesalannya.

"Tenang, Son. Biarkan saja kau jangan cemburu pada adikmu sendiri."

Mark menghela nafasnya lalu menganggukkan, baiklah untuk kali ini ia membiarkan Jeno memeluk istrinya.

Chenle sudah tersenyum tidak jelas melihat adegan didepannya sambil memeluk sang ayah. Ia sangat senang melihat pertikaian sebenarnya tapi sang ibu sudah lebih dulu menenangkan hyung pertamanya.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang